Bukan Hanya Sekali, Bocah di Tiongkok Alami Kematian Mendadak Saat Olahraga Memakai Masker

- 7 Mei 2020, 20:26 WIB
ANAK Sekolah menggunakan masker saat berlari.*
ANAK Sekolah menggunakan masker saat berlari.* /New York Post/

PIKIRAN RAKYAT - Dalam kurun waktu satu minggu, tercatat ada dua bocah lelaki di Tiongkok meninggal dunia karena mengenakan masker saat mengikuti kelas olahraga.

Kedua bocah itu merupakan pelajar berusia 14 tahun, mereka berlari dalam sejumlah putaran dalam rangka melakukan pemeriksaan fisik. Tapi, tiba-tiba keduanya ambruk di tengah-tengah trek.

Dilansir dari New York Post oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, satu dari dua siswa tersebut bersekolah di Dancheng Caiyuan Middle School, Provinsi Henan, Tiongkok.

Pada 24 April 2020, siswa pertama yang dinyatakan meninggal hanya sanggup mengikuti kelas olahraga selama beberapa menit saja sebelum akhirnya ambruk.

Baca Juga: Waspadai Potensi Penularan Virus Corona Melalui Air Limbah di Selokan, Menurut Para Ahli 

"Dia mengenakan masker saat berlari di lintasan, lalu dia tiba-tiba jatuh ke belakang dan kepalanya terbentur tepat ke tanah," kata Li, ayah siswa pertama yang meninggal tersebut.

Li menceritakan bahwa saat itu, para guru dan teman-teman anaknya berusaha membantu, namun nyawa anaknya tidak bisa diselamatkan.

Sertifikat kematian atas nama anak Li mencatat bahwa penyebab kematian anaknya itu adalah serangan jantung mendadak, tetapi autopsi tidak dilakukan kepada mayat anaknya.

Sementara, Li sendiri percaya bahwa penyebab kematian anaknya adalah penggunaan masker. Anaknya harus menggunakan masker ke sekolah bahkan di kelas olahraga.

Baca Juga: Sinopsis He Who Dares, Upaya Penyelamatan Putri Perdana Menteri dari Teroris Bertopeng 

"Saya menduga itu karena dia menggunakan masker. Tidak nyaman menggunakan masker saat berlari," kata Li.

Cao Lianxiu, Profesor di Universitas Kedokteran Tiongkok, Shaanxi, mengatakan bahwa tidak mungkin masker yang digunakan oleh bocah itu dapat menyebabkan mati lemas.

"Saya tidak berpikir menggunakan masker adalah penyebab kematian mendadak ini," kata Cao.

Tapi, Cao juga sedikit menangguhkan pendapatnya sebab tidak ada autopsi yang dilakukan pada mayat bocah itu sehingga tidak ada data yang begitu akurat.

Baca Juga: Cek Fakta: Indonesia Canangkan Program 1 Suami 2 Istri, Simak Faktanya 

Enam hari sejak kematian bocah pertama, siswa lain pingsan di Xiangjun Future Experimental School di Provinsi Hunan. Siswa ini menjadi yang kedua meninggal saat menggunakan masker.

Siswa kedua ini menggunakan masker jenis N95 sembari melakukan uji fisik berlari 1.000 meter. Untuk siswa kedua ini, tidak ada laporan yang jelas mengatakan bahwa mayat diatopsi.

Meskpun hingga kini belum diketahui jelas apakah masker berperan dalam kematian dua bocah itu, tapi sejumlah sekolah di Tianjin dan Shanghai telah membatalkan kegiatan ujian jasmani di kelas olahraga.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah