Muncul Masalah Baru, Lockdown Dapat Memicu Peningkatan Penyakit HIV

- 13 Mei 2020, 09:45 WIB
ILUSTRASI Covid-19.*
ILUSTRASI Covid-19.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah kasus akibat virus corona hingga kini terus bertambah secara global.

Penyebarannya yang begitu cepat ke berbagai penjuru di dunia, membuat kita harus selalu waspada.

Untuk menekan penyebaran virus corona, berbagai kebijakan telah diberlakukan di berbagai negara, salah satunya kebijakan lockdown.

Kebijakan lockdown dipercaya bisa menekan jumlah penyebaran virus corona yang hingga kini masih diterapkan di beberapa negara.

Baca Juga: Virus Corona Belum Usai, Amerika Latin Kewalahan Hadapi Virus Lain yang Ikut Mewabah 

Akan tetapi para pakar kesehatan memperingatkan hal tersebut bisa saja memicu penyakit mematikan lainnya seperti Human Immunodeficiency Virus (HIV).

Dilansir Pikiranrakyat-bekasi.com dari AFP pada Rabu, 13 Mei 2020, pada awal April, Travis Sanchez, seorang ahli epidemiologi di Emory University melakukan survei online terhadap sekitar 1.000 pria yang berhubungan seks dengan sesama jenis.

Dalam survei tersebut, terdapat penurunan jumlah pasangan dan secara teori hal ini mengurangi penularan.

Namun, Travis menambahkan peringatan bahwa seperempat dari mereka mengalami masalah dengan penyakit menular tersebut.

Baca Juga: Solusi di Tengah Pandemi, Program Lumbung Pangan di Bekasi Diapresiasi Mendagri 

Menurutnya orang-orang yang masih berhubungan seks tidak tahu tentang status mereka dan itu akan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

"Sangat memungkinkan bahwa perilaku berisiko orang akan dilanjutkan dan saya pikir kombinasi itu dapat meningkatkan penularan HIV," ujarnya.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menerbitkan statistiknya tentang infeksi tahun 2020 dan mengatakan dampak yang diakibatkan dari pandemi virus corona terhadap HIV belum diketahui hingga akhir tahun.

Di Amerika Serikat penggunaan obat pencegah seperti PrEP banyak digunakan agar bebas tertular HIV, akan tetapi semenjak penguncian beberapa orang telah berhenti mengonsumsinya.

Baca Juga: Lakukan Ilegal Fishing, Kapal Ikan Filipina Ditangkap di Laut Sulawesi 

Dokter San Fransisco Matthew Spinelli mengaku khawatir banyak orang tidak akan pergi ke apotek dan tidak meminum obatnya sehingga menyebabkan penularan HIV semakin meningkat.

Dilansir Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs World Meters, per tanggal 13 Mei 2020 virus corona telah menginfeksi 4.339.824 orang secara global, dan total kasus di Amerika Serikat ada 1.408.636 kasus.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x