Network
PR BEKASI - Diketahui bahwa Rusia telah melakukan invasi terhadap Ukraina.
Ketika serangan berlanjut di Ukraina dan pasukan Rusia mendesak maju mereka di ibukota Kyiv, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memohon bantuan dari komunitas internasional.
Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Jepang, Kanada, Taiwan, dan Selandia Baru meluncurkan serangkaian sanksi terhadap Rusia terkait bank, kilang minyak, dan ekspor militer.
Negara-negara Barat menerapkan langkah-langkah yang bertujuan untuk “membebani ekonomi Rusia”, demikian menurut Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian.
Baca Juga: Gerai Vaksinasi Booster untuk Lansia di Kecamatan Medan Satria Bekasi pada Sabtu Ini
Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera pada 26 Februari 2022, berikut adalah daftar tindakan yang diambil terhadap Rusia.
1. Uni Eropa (UE)
Para pemimpin UE akan menjatuhkan sanksi pada sektor keuangan, energi dan transportasi Rusia, kontrol ekspor, dan memasukkan lebih banyak orang Rusia ke daftar hitam.
Uni Eropa juga akan membekukan aset Eropa terkait dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov atas keputusan mereka untuk menyerang Ukraina.
Baca Juga: Hubungan Spesial Kaido dan Big Mom Terungkap di One Piece 1042, Pernah Saling Suka
Menteri Luar Negeri Uni Eropa juga mengumumkan sanksi pada hari Jumat yang menargetkan elit Rusia, tetapi kelompok tersebut memilih untuk tidak mengekang impor energi ke Rusia.
Langkah yang sama besarnya adalah melarang Putin dan Lavrov melakukan perjalanan ke UE.
2. Amerika Serikat
Departemen Keuangan Amerika Serikat memberikan sanksi kepada dua bank terbesar Sberbank dan VTB Bank, Bank Amerika serikat akan memutuskan hubungan perbankan mereka.
Baca Juga: Terdampak Invasi Rusia, Pegawai UNICEF Bagikan Kondisi saat Dirinya Bekerja dari Tempat Penampungan
Pejabat di Washington menambahkan VTB, Otkritie, Novikombank dan Sovcombank ke dalam daftar Specially Designated Nationals (SDN).
Langkah ini secara efektif mengeluarkan bank asal Rusia itu dari sistem keuangan AS, melarang perdagangan mereka dengan orang Amerika, dan membekukan aset AS mereka.
Gedung Putih mengeluarkan pernyataan pada hari Kamis yang mengatakan langkah-langkah itu akan mencakup "pembatasan luas pada semikonduktor, telekomunikasi, keamanan enkripsi, laser, sensor, navigasi, avionik, dan teknologi maritim".
3. Kanada
Baca Juga: Bebas dari Penjara, Angelina Sondakh Tak Akan Dijemput Orang Terdekat
Kanada mengumumkan lebih banyak sanksi terhadap Rusia yang menargetkan 62 orang dan entitas termasuk anggota elit dan bank-bank besar, dan membatalkan semua izin ekspor.
4. Taiwan
"Kami sangat mengutuk tindakan invasi semacam itu dan akan bergabung dengan negara-negara demokratis untuk bersama-sama menjatuhkan sanksi," kata Perdana Menteri Su Tseng-chang tanpa memberikan rincian.
Ditanya tentang sanksi, Taiwan Semiconductor Manufacturing (TSMC), pemasok utama Apple dan perusahaan terdaftar paling berharga di Asia, mengatakan memiliki sistem kontrol ekspor yang kuat dan akan mengikuti aturan.
Baca Juga: One Piece 1042: Nakama Berikutnya Luffy Terungkap, Yamato Akan Jadi Kru ke-11 Topi Jerami
5. Jepang
Jepang mengatakan akan memperkuat sanksi terhadap Rusia untuk memasukkan lembaga keuangan dan ekspor peralatan militer.
Tokyo akan membidik lembaga keuangan dan individu Rusia dengan sanksi, serta menghentikan ekspor barang keperluan militer seperti semikonduktor.
"Jepang harus dengan jelas menunjukkan posisinya bahwa kami tidak akan pernah menoleransi segala upaya untuk mengubah status quo dengan paksa," ujar Perdana Menteri Fumio Kishida.
Baca Juga: Bocoran One Piece 1042, Gorosei Minta Tiga Admiral Angkatan Laut ke Wano Kuni, Misi Baru untuk Habisi Luffy
6. Selandia Baru
Selandia Baru memberlakukan larangan perjalanan yang ditargetkan ke Rusia dan melarang perdagangan ke militer dan pasukan keamanannya.
7. Australia
Australia bekerja sama dengan Amerika Serikat untuk menyelaraskan sanksi terhadap individu dan entitas utama Belarusia yang membantu Rusia.
Itulah sanksi yang akan diberikan untuk Rusia atas tindakan invasi kepada Ukraina.***
