Hal yang Terjadi saat Invasi Ukraina oleh Rusia, PBB Sebut 100 Ribu Orang Alami Krisis

- 26 Februari 2022, 12:05 WIB
Dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Dampak invasi Rusia ke Ukraina. /Pixabay/DimitroSevastopol

PR BEKASI - Rusia telah melakukan invasi kepada Ukraina hingga mengharuskan beberapa sanksi diberikan kepada Rusia.

Berikut adalah hal yang perlu diketahui mengenai Rusia dan Ukraina sebelum dan sesudah dilakukannya invasi atas Ukraina.

Pada Jumat, 25 Februari 2022 saksi mata melaporkan mendengar adanya tembakan artileri dan tembakan intens dari bagian barat Kyiv yang dilakukan oleh Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak militer Ukraina untuk menggulingkan kepemimpinan dan merundingkan perdamaian.

Baca Juga: 4 Zodiak Teratas yang Paling Tenang Menurut Astrologi

Ukraina dan Rusia sedang mendiskusikan tempat dan waktu untuk pembicaraan.

Pada hari Jumat, Gedung Putih mengatakan Amerika Serikat sedang akan menjatuhkan sanksi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Uni Eropa dan Kanada juga akan memberlakukan sanksi terhadap Putin dan Lavrov atas invasinya terhadap Ukraina.

Sanksi yang akan dijatuhkan kepada Putin dan Lavrov mencerminkan "ketidakmampuan mutlak" Barat dalam hal kebijakan luar negeri.

Baca Juga: Kisah Cinta Roman Abramovich dan Chelsea Terancam Berakhir Akibat Perang Rusia-Ukraina

Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan sanksi tidak akan menghalangi Rusia, tetapi hanya akan mengarah pada eskalasi baru.

Ukraina mengatakan lebih dari 1.000 tentara Rusia telah tewas sejauh ini.

Rusia tidak merilis angka korban, namun PBB mengatakan 25 warga sipil telah tewas dan 102 luka-luka, tak satu pun dari jumlah korban dapat diverifikasi secara independen.

Sekutu NATO akan memberikan lebih banyak senjata ke Ukraina dan akan melakukan pengerahan pasukan tambahan yang signifikan ke bagian timur.

Baca Juga: Gerai Vaksinasi Booster untuk Lansia di Kecamatan Medan Satria Bekasi pada Sabtu Ini

Moskow mengatakan pasukannya merebut bandar udara Hostomel yang strategis di luar Kyiv dan mendaratkan pasukan terjun payung di daerah itu.

Ini tidak dapat segera dikonfirmasi dan pihak berwenang Ukraina melaporkan pertempuran sengit terjadi di sana.

Kepala bantuan PBB Martin Griffiths mengatakan pada hari Jumat bahwa lebih dari 1 miliar dollar (sekira Rp14.334 triliun) akan dibutuhkan untuk operasi bantuan di Ukraina selama tiga bulan ke depan.

Pasalnya ratusan ribu orang sedang bergerak setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Baca Juga: Hubungan Spesial Kaido dan Big Mom Terungkap di One Piece 1042, Pernah Saling Suka

Badan nuklir Ukraina menyatakan mereka merekam tingkat radiasi "tetapi tidak kritis" yang lebih tinggi dari lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang sudah tidak berfungsi yang direbut oleh pasukan Rusia.

Ukraina mengatakan dua kapal komersial terkena rudal Rusia di dekat Odessa.

Konflik dapat mendorong hingga 5 juta orang melarikan diri ke luar negeri.

Badan-badan bantuan PBB mengatakan pada hari Jumat, menambahkan bahwa setidaknya 100.000 orang sudah mengalami krisis di negara itu dan bahan bakar, uang tunai, dan persediaan medis hampir habis.

Baca Juga: Terdampak Invasi Rusia, Pegawai UNICEF Bagikan Kondisi saat Dirinya Bekerja dari Tempat Penampungan

Penduduk Kyiv bersembunyi di stasiun metro bawah tanah termasuk puluhan ribu mahasiswa asing berada dalam bunker dan ruang bawah tanah untuk berlindung dari rentetan penembakan.

Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Uni Eropa, Australia, Jepang, Taiwan dan lain-lain meluncurkan sanksi terhadap Rusia, menargetkan bank, ekspor militer dan anggota lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin.

Moskow mengatakan pada hari Jumat bahwa sebagian membatasi akses ke Facebook Meta Platforms Inc (FB.O) dan menuduhnya menyensor media Rusia.

Baca Juga: Bebas dari Penjara, Angelina Sondakh Tak Akan Dijemput Orang Terdekat

Para pengunjuk rasa turun ke lapangan umum dan di luar kedutaan Rusia di kota-kota dari Tokyo ke Tel Aviv dan New York pada hari Kamis untuk mengecam serangan di Ukraina.

Sementara lebih dari seribu orang yang mencoba melakukan hal yang sama di Rusia ditangkap, dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Reuters pada 26 Februari 2022.

Hingga kini keadaan masih belum stabil dan ketegangan juga masih terjadi antara Rusia dan Ukraina.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x