"Kami sekarang mengerahkan pasukan respons NATO untuk pertama kalinya dalam konteks pertahanan kolektif," sambungnya.
"Tidak boleh ada ruang untuk salah perhitungan atau kesalahpahaman. Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan setiap sekutu, dan setiap inci wilayah NATO," tuturnya.
Lebih lanjut, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa saat ini Rusia sangat berusaha menggulingkan pemerintah Ukraina.
"Kami melihat retorika, pesan-pesan, yang sangat menunjukkan bahwa tujuannya adalah untuk menghapus pemerintah yang terpilih secara demokratis di Kyiv," ucapnya.
Diketahui, Pasukan Respons NATO dapat berjumlah hingga 40.000 tentara. Namun, Jens Stoltenberg mengatakan bahwa NATO tidak akan mengerahkan seluruh pasukan.
Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Video TikTok Ini Tunjukkan Perang Dunia 3 Rusia dan Ukraina?
Selain Pasukan Respons NATO, Satuan Tugas Gabungan Kesiapan Sangat Tinggi yang dipimpin oleh Prancis juga akan dikirim.
Keputusan NATO untuk mengirim pasukannya itu diambil setelah muncul desakan dari negara-negara sekutu yang merasa khawatir ikut terdampak invasi Rusia ke Ukraina.
"Kami akan terus mengambil semua tindakan dan keputusan yang diperlukan untuk memastikan keamanan dan pertahanan semua sekutu," kata para pemimpin NATO.