PR BEKASI - Seorang mahasiswa kedokteran di India baru-baru ini ketahuan menyontek saat ujian kelulusan menggunakan perangkat Bluetooth yang diimplan di telinga agar tidak terdeteksi.
Pada Senin, 21 Februari 2022, 78 mahasiswa kedokteran mengikuti ujian akhir MBBS (Sarjana Kedokteran, Sarjana Bedah) di Mahatma Gandhi Medical College di India.
Termasuk pelaku yang tidak disebutkan namanya. Ia telah diterima 11 tahun lalu tetapi hingga kini belum juga lulus, dan ini adalah tahun terakhir di mana ia dapat mengambil ujian tersebut.
Untuk meningkatkan peluangnya, pria itu akhirnya melakukan kecurangan dan memasang perangkat Bluetooth melalui operasi di telinganya.
Menurut Hindustan Times, mahasiswa tersebut ditangkap oleh Dr. Vivek Sathe seorang anggota 'pasukan terbang' nama yang diberikan untuk tim pengawas ujian.
Dr. Vivek Sathe sedang menggeledah siswa itu ketika dia menemukan sebuah ponsel di saku celananya yang tersembunyi.
Baca Juga: Info Loker: PT Astra Otoparts Tbk Membuka Lowongan Kerja untuk Posisi Engineer
Setelah diperiksa, perangkat tersebut dihidupkan dan terhubung ke perangkat Bluetooth.
Dr. Vivek Sathe pun memanggil petugas lain untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Dia mengikuti ujian Kedokteran Umum pada Senin dengan 78 orang lainnya," kata Dr Sanjay Dixit, Dekan di Fakultas kedokteran tersebut.
Baca Juga: Apa Perbedaan JHT dan Jaminan Pensiun BPJS Ketenagakerjaan? Ini Penjelasannya
"Ketika tim pengawas dari Universitas Devi Ahilya Bai yang dipimpin oleh wakil registrar Rachna Thakur didatangkan ke tempat itu,” sambungnya.
Namun, meskipun mencari secara ekstensif, tim tidak dapat menemukan perangkat Bluetooth di mana pun pada pakaian mahasiswa tersebut.
Baru setelah diseret dan diinterogasi, pria itu mengaku telah memasang penerima mikro berwarna kulit di telinganya oleh ahli bedah THT (Telinga Leher dan Tenggorokan).
Semula tim menduga bahwa perangkat tersebut adalah alat bantu dengar yang mengkonduksi tulang.
Mengingat biaya dan operasi implan Bluetooth ke telinga sangat menyakitkan dan tidak mudah.
Namun, hal ini segera dibantah oleh Dr Anand Rai, seorang penyelidik dalam kasus penipuan ujian masuk ‘Vyapam’ yang menghebohkan India pada tahun 2013.
Baca Juga: Jeon Soyeon (G)I-DLE Sampaikan Permintaan Maaf Usai Kontroversi Plagiat Lagu ATEEZ
Kala itu kasus Vypam menyita perhatian rakyat India karena dilakukan secara sistematis dan melibatkan banyak pihak yang terlibat termasuk politisi, pejabat, dan pengusaha.
Ia mengeklaim bahwa implantasi perangkat Bluetooth mudah dilakukan dan telah digunakan di India sejak kasus Vyapam.
“Sangat mudah memasang Bluetooth di telinga," kata Dr.Rai dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Oddity Central, Rabu 1 Maret 2022.
"Itu menempel di telinga sementara dan bisa dilepas. Teknik seperti itu juga digunakan oleh pelaku penipuan Vyapam untuk menyelesaikan pemeriksaan medisnya delapan tahun lalu,” sambungnya lagi.***