Cegah Serangan ke Ukraina Meningkat, Erdogan Larang Kapal Perang Rusia Lewati Selat Turki

- 1 Maret 2022, 17:28 WIB
Ilustrasi. Turki melarang kapal serang Rusia melintas di Selat Bosporus dan Selat Dardanella untuk mencegah meningkatnya serangan Rusia ke Ukraina.
Ilustrasi. Turki melarang kapal serang Rusia melintas di Selat Bosporus dan Selat Dardanella untuk mencegah meningkatnya serangan Rusia ke Ukraina. /REUTERS/Yoruk Isik

PR BEKASI – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah memutuskan untuk menutup Selat Bosporus dan Selat Dardanella bagi kapal perang Rusia.

Penutupan kedua selat utama Turki tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi eskalasi krisis atas serangan Rusia ke Ukraina.

Kebijakan tersebut dilakukan usai Ukraina meminta Turki mengaktifkan pakta internasional berusia 90 tahun dan mencegah transit kapal perang Rusia dari Laut Mediterania ke Laut Hitam melalui dua selat tersebut.

Selat Bosporus dan Dardanella diketahui merupakan celah sempit yang menghubungkan Laut Aegea, Laut Marmara, dan Laut Hitam.

Baca Juga: Mawar AFI Akui Heran Steno Ricardo Nikahi Babysitter: Dia Pernah Bahayakan Nyawa Anak Saya

Laut Hitam merupakan salah satu tempat Rusia melancarkan serangan ke pesisir selatan Ukraina.

Diketahui, Turki telah mengaktifkan Konvensi Montreux pada Senin, 28 Februari 2022 kemarin.

Dengan diaktifkannya pakta internasional tersebut, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu memperingatkan kapal perang milik negara-negara di kawasan Laut Hitam dan non-Laut Hitam untuk tidak melewati melewati perairan Turki.

“Kami telah memperingatkan kedua negara di kawasan itu dan di tempat lain untuk tidak melewati kapal perang melalui Laut Hitam.

Baca Juga: Sebut Jokowi Bukan Sosok Antikritik, Benny K Harman: Jangan Tiba-tiba Buzzer Dimobilisasi

"Kami menerapkan Konvensi Montreux,” kata Mevlut Cavusoglu.   

Pakta internasional yang dibuat pada 1936 lalu itu memberi Turki hak untuk melarang kapal perang melewati Selat Dardanella dan Selat Bosporus selama masa perang.  

Tidak jelas seberapa besar dampak keputusan Turki untuk menutup dua selat utama itu terhadap konflik serangan Rusia ke Ukraina.  

Setidaknya, diketahui sebanyak enam kapal perang dan sebuah kapal selam milik Rusia dilaporkan telah melewati Selat Bosporus dan Dardanella pada bulan ini.

Baca Juga: Persija vs Persib Hari Ini Selasa 1 Maret 2022, DDS Sebut Satu Pemain Macan Kemayoran yang Patut Diwaspadai

Pengumuman Cavusoglu tersebut datang tak lama setelah Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan menggunakan Konvensi Monteux untuk mencegah meningkatnya serangan Rusia di Ukraina.

"Kami akan menggunakan otoritas yang diberikan kepada negara kami oleh Konvensi Montreux mengenai lalu lintas maritim di selat dengan cara yang akan mencegah krisis meningkat," katanya.

Erdogan menegaskan bahwa Turki tidak akan menutup hubungan diplomatiknya dengan Rusia atau Ukraina.

“Kami tidak akan mengompromikan kepentingan nasional kami, tetapi kami tidak akan mengabaikan keseimbangan regional dan global.

Baca Juga: Pemilik Zodiak Ini pada Bulan Maret 2022 akan Mendapat Pengalaman Baru dan Berharga

"Kami mengatakan bahwa kami tidak akan menyerah baik (tentang) Ukraina maupun Rusia,” katanya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al Jazeera, Selasa, 1 Maret 2022.

Sebagai salah satu negara anggota NATO, Turki telah berusaha untuk mengakhiri serangan Rusia di Ukraina dengan menghubungi Vladimir Putin.

Erdogan kemarin mengatakan bahwa serangan Rusia di Ukraina tidak dapat diterima dan ia menyerukan negosiasi dengan itikad baik dari semua pihak.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x