Planet Ini Diduga Punya Awan Berbahan Logam dan Bisa Turunkan Hujan Permata

- 1 Maret 2022, 20:16 WIB
Ilustrasi Planet WASP-121 b. Planet ini diduga memiliki awan dari logam dan bisa menurunkan hujan permata ke permukaannya.
Ilustrasi Planet WASP-121 b. Planet ini diduga memiliki awan dari logam dan bisa menurunkan hujan permata ke permukaannya. /Unsplash/Planet Volumes

PR BEKASI - Lebih dari satu triliun eksoplanet kemungkinan mengorbit pada setiap bintangnya di galaksi Bima Sakti.

Para astronom menduga salah satu planet itu yang berjarak 855 tahun cahaya menyimpan awan logam dan menghasilkan hujan permata.

Planet yang bernama WASP-121 b dan dikenal sebagai "Jupiter panas" ini adalah gas raksasa yang mengorbit dekat dengan bintang yang panas.

Tak hanya itu, planet ini terkunci secara gravitasi ke bintang induknya mirip seperti Bulan yang terikat ke Bumi.

Baca Juga: Tentara Israel Kembali Serang Warga dan Anak-anak di Palestina saat Merayakan Isra Miraj

Hal ini berarti hanya ada satu wajah planet WASP-121 b yang terus-menerus terbakar karena menghadap bintangnya.

Sementara itu sisi yang lain dari planet ini selalu gelap dan lebih dingin.

Dalam penelitian yang diterbitkan jurnal Nature Astronomy, para ilmuwan menunjukkan bahwa ada awan logam dan permata yang mengapung di langit planet tersebut.

Kedua kandungan itu tepatnya berada di sisi planet yang lebih dingin.

Baca Juga: 11 Tahun Sekolah Kedokteran Tak Kunjung Lulus, Pria India Pasang Implan Bluetooth di Telinga untuk Mencontek

Suhu yang sangat panas sekira 3.000 derajat Celcius pada siang hari dapat menguapkan material tersebut sehingga tampak seperti awan air di Bumi.

Menggunakan pengamatan unik dari Teleskop Luar Angkasa Hubble, para astronom mengukur suhu atmosfer pada sisi gelap.

Mereka mendapati kondisi cukup dingin pembentukan berbagai jenis logam di sana.

Kepada Mashable, Thomas Mikal-Evans, seorang astronom di Institut Max Planck untuk Astronomi dan penulis utama penelitian ini pun buka suara.

Baca Juga: Steno Ricardo Sering Pergi Berdua dengan Babysitter, Mawar AFI Akui Tak Pernah Curiga: Oh Suami Gue Perhatian

Ia mengatakan logam yang terdeteksi pada WASP-121 b meliputi magnesium, besi, vanadium, kromium, dan nikel.

Di sisi "dingin" planet itu, suhu berkisar sekira 1.500 derajat celcius.

Itu terlalu panas untuk awan air seperti di Bumi tetapi logam dalam keadaan gas akan mengembun di lingkungan seperti itu.

Meski begitu, Mikal pun tak dapat memastikan bagaimana rupa awan logam tersebut.

Baca Juga: Ikhlas Angelina Sondakh Dipenjara 10 Tahun, Sang Ayah: Tidak Ada Pilihan Lain Kecuali Bertahan

"Saya tidak berpikir kita bisa mengatakan seperti apa bentuknya dengan pasti karena pembentukan awan itu rumit dan kita tidak memiliki awan seperti ini untuk diamati dari dekat di tata surya kita," kata Mikal-Evans.

"Saya tidak tahu pasti seperti apa awan itu, tapi menyenangkan untuk berspekulasi (mengenai hal itu)," ujarnya.

Para peneliti menduga WASP-121 b mengandung aluminium yang mengembun menjadi mineral korundum.

Tak hanya itu, diduga ada ruby dan safir terbuat dari korundum bersama dengan bahan kimia lainnya di sana.

Baca Juga: Hyun Bin dan Son Ye Jin Dikabarkan akan Menikah pada 30 Maret 2022, Agensi Sulit Konfirmasi Kebenarannya

Awan lainnya mungkin berwarna krem. Awan lainnya diperkirakan berwarna abu-abu atau hijau.

Seperti di Bumi, ketika kondisinya tepat, tetesan logam di awan akan cukup mengembun menjadi hujan dalam bentuk yang spektakuler.

"Oleh karena itu, permata cair bisa menjadi hujan di belahan malam WASP-121 b," kata Institut Astronomi Max Planck dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Mashable pada Selasa, 1 Maret 2022.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Mashable


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x