Vaksin Virus Corona Buatan Tiongkok Diklaim Sukses Dapat Hasilkan Antibodi

- 24 Mei 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi vaksin*
Ilustrasi vaksin* //Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu hal yang membuat Virus Corona begitu ditakuti oleh masyarakat dari berbagai belahan dunia adalah belum adanya vaksin khusus untuk mencegah infeksi virus tersebut.

Sejak kemunculannya yang menghebohkan dunia, ada cukup banyak kelompok ilmuwan dari berbagai negara yang tengah mengerjakan vaksinnya.

Adapun kendala yang masih dialami saat ini pengujian vaksin hingga benar-benar bisa didistribusikan dan diberikan pada masyarakat itu memerlukan uji klinis yang cukup lama.

Baca Juga: Bermain Game di Usia 90 Tahun, Lansia Ini Pecahkan Guiness World Record

Tidak ada jaminan bahwa vaksin untuk Virus Corona akan siap disebarkan dalam waktu dekat.

Padahal, jumlah orang yang dilaporkan terinfeksi virus corona terus bertambah hingga hari ini, begitu pula dengan angka kematiannya.

Kini pengembangan vaksin untuk melawan pandemi global Virus Corona yang dilakukan di Tiongkok diklaim berhasil memicu terbentuknya antibodi penawar pada puluhan pasien dalam uji klinis tahap awal.

Baca Juga: Tidak Hanya Masalah Covid-19 yang Kian Masif, Brasil Kini Dihadapkan Masalah Baru

Kandidat uji coba vaksin sebelumnya juga diinduksi dengan antibodi yang mengikat pada sebagian besar pasien corona yang telah terjangkit 28 hari.

Dikutip oleh Pikiranrakyat-bekasi.com dari CNBC Internasional menurut salah satu profesor di Institut Bioteknologi Beijing, Wei Chen semua penelitian ini harus ditafsirkan dengan hati-hati.

Menurut Wei Chen, ini merupakan suatu tantangan dalam pengembangan vaksin Virus Corona karena belum pernah terjadi sebelumnya, dan kemampuan untuk memicu respons kekebalan ini tidak selalu menunjukkan bahwa vaksin tersebut akan melindungi manusia dari COVID-19.

Baca Juga: Studi Terbaru: Pasien Sembuh Covid-19 Masih Bisa Menularkan Hingga Tiga Minggu Kemudian

Uji coba fase pertama yang diterbitkan Jumat lalu di salah satu jurnal kesehatan The Lancet sebagai kandidat vaksin COVID-19 terpantau aman dan vaksin dapat ditoleransi dengan baik pada tubuh kandidat vaksin.

Sementara itu, vaksin potensial lainnya adalah CanSino Biologic, yang disebut Ad5-nCoV, telah disetujui untuk uji coba manusia pada Maret 2020.

Sedangkan uji coba dilakukan pada peserta berusia 18 hingga 60 tahun dan menerima dosis rendah, sedang atau tinggi. Ada 36 orang di masing-masing dari tiga kelompok dosis rendah, sedang, dan tinggi.

Baca Juga: Usai Porak-Poranda Akibat Kebakaran Hutan dan Virus Corona, Australia Pulihkan Destinasi Pariwisata

Menurut para peneliti Tiongkok, dalam uji coba vaksin ini, sebagian besar pasien umumnya melaporkan rasa sakit di tempat suntikan dan yang lainnya melaporkan demam, kelelahan, atau sakit kepala.

Salah satu peserta yang menerima dosis yang lebih tinggi melaporkan demam yang parah bersama dengan gejala kelelahan yang parah, sesak napas, dan nyeri otot. Reaksi berlangsung selama kurang dari 48 jam.

Berkaitan dengan dosis tersebut, hasil uji coba ini memperlihatkan konsentrasi antibodi penawar, yang menurut para peneliti penting dalam memperoleh perlindungan terhadap virus.

Baca Juga: Kotak Hitam Pesawat Pakistan Ditemukan, Jumlah Korban 97 Jiwa Tewas dan 2 Orang Selamat

Pada hari ke-28, setengah dari pasien dalam kelompok dosis rendah dan menengah menunjukkan antibodi penawar dibandingkan dengan tiga perempat pasien dalam kelompok dosis tinggi.

Selanjutnya, para peneliti sekarang melakukan uji coba fase dua dengan 500 pasien dimana mereka mencatat ukuran sampel yang kecil. Penelitian ini diperlukan sebelum vaksin dapat tersedia.

Di sisi lain, temuan ini diterbitkan beberapa hari setelah perusahaan bioteknologi Moderna merilis temuan awal untuk vaksin potensial miliknya. Menurut data sejauh ini, Moderna mengatakan vaksin potensial miliknya menghasilkan antibodi penawar untuk delapan pasien.

Baca Juga: Tenaga Medis di Papua Tewas Ditembak KKB, dr Tirta: Apakah Suatu Saat Haters Nekat Akan Bunuh Saya?

Lebih dari 100 vaksin sedang dikembangkan secara global, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setidaknya ada delapan vaksin dalam uji coba pada manusia.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: CNBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x