Ahli Sebut China Lakukan Siasat di Laut China Selatan Tanpa Menggerakkan Kekuatan Militer Secara Langsung

- 10 Maret 2022, 06:38 WIB
Ilustrasi aktivitas di Laut China Selatan.
Ilustrasi aktivitas di Laut China Selatan. /Reuters/Stringer

PR BEKASI - China disebut semakin agresif di Laut China Selatan, meski pergerakannya tak nampak secara terang-terangan.

Bahkan China disebut telah melakukan siasat di Laut China Selatan tanpa menggerakkan kekuatan militer secara langsung.

Hal itu disampaikan oleh Peneliti Senior Evan A. Laksamana dari Lee Kuan Yew School of Public Policy.

Evan mengungkapkan bahwa saat ini China menggunakan taktik zona abu-abu (grey zone) di Laut China Selatan.

Baca Juga: Angelina Sondakh Terapkan Ilmu yang Didapat dari Lapas, Keluarkan Alat 'Perang' saat Beberes Rumah

Melansir Antara, taktik yang digunakan China berupa pembuatan kode perilaku, untuk mengatur negara-negara yang terlibat di LSC (Code of Conduct) antara China dengan negara ASEAN.

"Karena proses negosiasi ini memakan waktu, malah justru digunakan Tiongkok untuk meningkatkan kapabilitas militernya dan secara pelan-pelan mencoba mengambil alih, mengendalikan, dan bahkan membangun aset-aset militer di sekitar LSC," ujar Evan.

China disebut menggaet sejumlah elit politik yang tak paham soal Konvesi Perserikatan Bangsa-Bangsa tengang Hukum Laut (UNCLOS), ataupun soal LSC.

Lantaran kurangnya pemahaman, para elit politik dibuat seolah diajak kerjasama dan membahas kepentingan soal Laut China Selatan.

Baca Juga: Presiden Israel Kunjungi Turki Setelah Belasan Tahun Lamanya, Erdogan: Era Baru Kedua Negara Dimulai

"Padahal, sudah jelas-jelas tidak ada yang perlu dibahas dalam konteks hak maritim karena China tidak punya hak maritim apapun," kata Evan.

Upaya China yang telah membuat berbagai istilah baru dinilai perlahan-lahan mengubah norma-norma yang ada di UNCLOS.

Evan tak menampik jika Indonesia akan dirugikan apabila China merubah aturan yang ada di UNCLOS.

"Jadi kita sangat dirugikan kalau UNCLOS pelan-pelan diubah oleh China," tuturnya.

Sementara itu, jika dilihat dari segi ekonomi, Indonesia akan semakin lemah ketergantungan ekonimi terhadap China sangat tinggi, apalagi saat Indonesia memiliki kepentingan yang bersebarangan.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x