Sikapi Pembantaian di Bucha, Paus Fransiskus Cium Bendera Lusuh Ukraina

- 8 April 2022, 02:30 WIB
Paus Fransiskus mencium bendera Ukraina yang dikirim langsung dari tempat pembantaian warga sipil di Bucha, Rabu, 6 April 2022.
Paus Fransiskus mencium bendera Ukraina yang dikirim langsung dari tempat pembantaian warga sipil di Bucha, Rabu, 6 April 2022. /Reuters/Remo Casilli/

Diperkirakan sekitar 90% dari lebih dari 4,2 juta pengungsi Ukraina yang telah meninggalkan negara mereka sejak invasi Rusia pada 24 Februari adalah perempuan dan anak-anak.

Sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh PBB gagal menghentikan serangan brutal Rusia di negaranya, Paus Fransiskus menggemakan sentimen tersebut.   

Baca Juga: Penggemar Terharu, Sebut Suara Seungri Terdengar di Still Life BIGBANG

Setelah Perang Dunia II, negara-negara mencoba meletakkan dasar untuk "era perdamaian baru, kata paus pada hari Rabu, 6 April 2022, seperti dilansir Reuters.

“Tetapi sayangnya cerita lama tentang persaingan antara kekuatan yang lebih besar terus berlanjut, dan dalam perang saat ini di Ukraina, kami sedang menyaksikan impotensi organisasi internasional."

Paus Fransiskus telah memohon tanpa henti untuk penghentian permusuhan sejak dimulainya perang Rusia di Ukraina. 

Paus telah mengkonfirmasi bahwa dia sedang mempertimbangkan perjalanan ke Kyiv, dan bahwa diplomat Vatikan bekerja di belakang layar dalam upaya untuk menghentikan perang.

Sementara itu, kabar dari dalam negeri, Indonesia bersama Australia, di antara pengekspor batu bara utama dunia, telah membatasi produksi batu bara ekspor, seiring larangan Uni Eropa untuk ekspor ke Rusia.***

Halaman:

Editor: Gita Pratiwi

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x