PR BEKASI - AS diakabrkan berencananya untuk mengirim empat drone MQ-1C Gray Eagle ke Ukraina.
Pihak AS melengkapi drone tersebut dengan rudal Hellfire untuk digunakan di medan perang melawan Rusia.
Namun, menurut sumber yang dirahasiakan di Gedung Putih, penjualan drone tersebut buatan General Atomics mungkin masih ditolak oleh Kongres.
Ditambah lagi, rencana AS tentang drone ini kemungkinan akan disabotase oleh adanya perubahan kebijakan dan masih akan ditinjau.
Baca Juga: Mengapa Cicak dalam Rumah Boleh Dimusnahkan dalam Hukum Islam? Ustaz Adi Hidayat Ungkap Alasannya
Sedangkan, AS berencana untuk memberi tahu Kongres tentang potensi penjualan ke Ukraina, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Sputnik.
Menurut kabar yang beredar, uang dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina senilai 40 miliar Dollar AS atau Rp579,3 triliun telah disisihkan untuk mendukung kemungkinan penjualan dan pelatihan yang diperlukan untuk operator drone.
Sistem pesawat tak berawak Gray Eagle dikatakan sebagai lompatan teknologi ke depan karena dapat terbang hingga 30 jam.
Baca Juga: Ada 1 Beruang Santa Bersembunyi di Balik Rusa Kutub, Bisa Menemukannya dalam 10 Detik?