Bahkan, drone itu dapat aktif sepanjang waktu tergantung pada misi dan mengumpulkan sejumlah besar data untuk alasan intelijen.
Versi Angkatan Darat dari pesawat tak berawak Predator yang populer, Gray Eagle, juga dapat membawa hingga delapan rudal Hellfire yang mematikan.
Drone MQ-1C dapat menggunakan jangkauan bom yang lebih luas.
Baca Juga: Memasuki Hari ke-6, Keluarga Ridwan Kamil Gelar Salat Gaib untuk Eril
Setelah pelatihan drone selesai, Otoritas Penarikan Presiden di masa depan akan mempersenjatai rudal Hellfire.
Hingga kemarin, Ukraina akan mendapatkan empat sistem roket HIMARS dari Barat.
Pentagon juga telah menekankan pentingnya sistem yang lebih kecil seperti sistem anti-tank Javelin dan rudal anti-pesawat Stinger.
Baca Juga: One Piece 1052, Pemerintah Dunia Menjadi Musuh Final Luffy dan Aliansi di Wano
Namun, Presiden Biden sebelumnya menyatakan dalam sebuah op-ed bahwa sementara Amerika Serikat tidak menginginkan perang antara NATO dan Rusia.***