Baca Juga: Militer Korea Selatan: Korea Utara Tembakkan Proyektil ke Lepas Pantai
Kim juga mengatakan, dirinya berniat untuk mendiskusikan sejumlah hal penting dengan pihak Pyongyang, salah satunya tentang keringanan sanksi.
Atas peluncuran rudal balistik itu, pekan lalu As menyampaikan lebih banyak sanksi PBB pada Korut, tetapi China dan Rusia mengusulkan Veto.
Sejak PBB menjatuhkan sanksi pada tahun 2006, ketika untuk pertama kalinya Korut melakukan uji coba nuklir, ini untuk pertama kalinya sikap Dewan Keamanan PBB, terbelah karena Veto tersebut.
Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir, telah melakukan beberapa jenis uji coba rudal, termasuk rudal balistik antar benua (ICBM) terbesar.
Mereka meluncurkan tiga rudal yang merupakan uji terakhir yang dilakukan tanggal 25 Mei, setelah Presiden AS Joe Biden mengakhiri perjalanannya di Asia.
Untuk mencegah uji coba nuklir KorUt, Joe Biden menyepakati beberapa tindakan baru dalam kunjungannya.
Pada tanggal 25 Mei, Korut meluncurkan rudal pertamanya, yang merupakan ICBM terbesar mereka, Hwasong-17. Rudal kedua dengan jenis tidak dikenal sepertinya mengalami kegagalan di tengah peluncuran, menurut keterangan yang diberikan pejabat Korsel saat itu.
Sementara Rudal balistik jarak dekat (SRBM) diluncurkan setelahnya.