Usai Latihan Gabungan AS dan Korsel, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik

- 5 Juni 2022, 17:35 WIB
Korea Utara memprovokasi Korea Selatan dengan meluncurkan rudal balistik.
Korea Utara memprovokasi Korea Selatan dengan meluncurkan rudal balistik. /Reuters

 

PR BEKASI - Sebanyak delapan buah rudal balistik jarak pendek diluncurkan Korea Utara ke perairan pantai timurnya pada hari Minggu, 5 Juni 2022.

Peluncuran itu dilakukan selang sehari setelah selesainya latihan militer gabungan pertama antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, yang melibatkan kapal induk AS empat tahun terakhir.

Menurut kepala staf Gabungan Korsel, rudal-rudal itu diluncurkan dari kawasan Sunan di ibukota Pyongyang.

Dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari Antaranews, kantor berita Jepang di Kyodo juga melaporkan bahwa Korea Utara sudah meluncurkan beberapa rudalnya.

Baca Juga: Ledakan Kasus Covid-19 di Korea Utara Jadi Sorotan Dunia, WHO Khawatir Muncul Varian Baru

Peluncuran rudal tersebut juga dilaksanakan setelah kunjungan khusus AS urusan Korea Utara Sung Kim yang berangkat pada Sabtu lalu.

Sebagai pertemuan balasan Sung Kim dari Korsel dan Jepang, Kim Gunn dan Takehiro Funakoshi.

Hal itu dilakukan untuk mempersiapkan segala kemungkinan di tengah tanda-tanda Korut yang sejak tahun 2017 melakukan uji coba nuklir.

Sebelumnya Washington menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk upaya diplomasi secara langsung pada pihak Pyongyang, kata Kim saat kunjungannya yang akan berlangsung hingga hari minggu.

Baca Juga: Militer Korea Selatan: Korea Utara Tembakkan Proyektil ke Lepas Pantai

Kim juga mengatakan, dirinya berniat untuk mendiskusikan sejumlah hal penting dengan pihak Pyongyang, salah satunya tentang keringanan sanksi.

Atas peluncuran rudal balistik itu, pekan lalu As menyampaikan lebih banyak sanksi PBB pada Korut, tetapi China dan Rusia mengusulkan Veto.

Sejak PBB menjatuhkan sanksi pada tahun 2006, ketika untuk pertama kalinya Korut melakukan uji coba nuklir, ini untuk pertama kalinya sikap Dewan Keamanan PBB, terbelah karena Veto tersebut.

Korea Utara dalam beberapa pekan terakhir, telah melakukan beberapa jenis uji coba rudal, termasuk rudal balistik antar benua (ICBM) terbesar.

Baca Juga: Korea Utara Laporkan Kasus Kematian Covid-19 Pertama, Kim Jong Un Kalang Kabut dan Lockdown Seluruh Negara

Mereka meluncurkan tiga rudal yang merupakan uji terakhir yang dilakukan tanggal 25 Mei, setelah Presiden AS Joe Biden mengakhiri perjalanannya di Asia.

Untuk mencegah uji coba nuklir KorUt, Joe Biden menyepakati beberapa tindakan baru dalam kunjungannya.

Pada tanggal 25 Mei, Korut meluncurkan rudal pertamanya, yang merupakan ICBM terbesar mereka, Hwasong-17. Rudal kedua dengan jenis tidak dikenal sepertinya mengalami kegagalan di tengah peluncuran, menurut keterangan yang diberikan pejabat Korsel saat itu.

Sementara Rudal balistik jarak dekat (SRBM) diluncurkan setelahnya.

Baca Juga: Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua, Korea Selatan dan Jepang Meradang

Pada hari Sabtu, setelah selama tiga hari di perairan lepas pantai Pulau Okinawa, Jepang, sejumlah kapal Korsel dan AS menyelesaikan latihan mereka.

Latihan itu yang mencakup pertahanan udara, anti kapal selam, anti kapal laut dan operasi larangan laut, yang diungkapkan oleh kepala Staf Gabungan KorSel.

Latihan yang melibatkan kapal induk bertenaga nuklir dengan bobot 100.000 ton, USS Ronald Reagen dan sejumlah kapal perang lainnya.

Peningkatan latihan militer bilateral untuk mencegah aksi KorUt, Presiden KorSel Yoon Suk Yoel yang mulai menjabat sejak 10 Mei 2022, menyepakati kerjasama dengan Biden.

Kesepakatan latihan gabungan itu dikritik oleh KorUt sebagai contoh 'kebijakan agresif' selain diplomasi yang memang selalu diterapkan oleh AS kepada Pyongyang.***

Editor: Nicolaus Ade Prasetyo

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x