Diduga Terjangkit Covid-19, Beberapa Warga Negara Korea Utara Dilaporkan Mengalami Gejala Demam

- 21 Juni 2022, 09:27 WIB
Ilustrasi. Korea Utara melaporkan beberapa warganya mengalami gejala demam.
Ilustrasi. Korea Utara melaporkan beberapa warganya mengalami gejala demam. /Pixabay/fernandozhiminaicela

PR BEKASI – Pihak Korea Utara pada Senin, 20 Juni 2022 mengumumkan ada beberapa warga negaranya yang mengalami gelaja demam.

Gejala demam ini ditinjau sesuai dengan gejala yang terjadi saat seseorang terserang virus Covid-19.

Korea Utara mengumumkan, tercatat sebanyak 18.820 lebih kasus demam dengan tidak adanya penambahan kasus kematian baru di tengah wabah Covid-19 yang mulai menyerang Korea Utara.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra dan Scorpio pada Selasa 21 Juni 2022, Ada Prediksi Kondisi Keuangan dan Karier

Pihak pemerintah Korea Utara mengatakan, walaupun terjadi penyebaran Covid-19, kasus tersebut dapat dikendalikan dengan baik.

Seperti dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari website Aljazeera, Korea Utara mencatat sebanyak 4,6 juta kasus Covid-19 sejak negara tersebut resmi menyatakan negaranya terserang virus Corona.

Namun demikian, dari banyaknya kasus tersebut, belum semua data dari warga yang terkena gejala demam pasti terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: One Piece: 5 Hal yang Diberikan Rayleigh Kepada Luffy, Salah Satunya Mengajari Semua Bentuk Haki

Pihak pemerintah setempat melaporkan ada lebih dari 23.100 kasus warga yang bergejala demam.

Menandai sejak hari ketiga dari dinyatakannya Korea Utara terjangkit Covid-19, selama berturut-turut infeksi yang dilaporkan tetap di bawah 30.000 kasus.

Tim dari Peters, pendiri organisasi bantuan di Seoul, Helping Hands Korea Seoul, mengatakan kemungkinan Korea Utara telah meremehkan tingkat krisis, khususnya penyakit yang ada di negaranya.

Baca Juga: Info Loker PT Fujitec Indonesia, Cek Formasi yang Sedang Dibutuhkan

“Apa lagi selain Covid yang bisa bergejala demam dengan total 4,6 juta kasus secara tiba-tiba sejak adanya kasus Covid di DPRK pada pertengahan Mei? Pihak berwenang di sana terlalu banyak alasan untuk mengkhawatirkan hal tersebut, bahwa sistem medisnya yang reyot akan mengakibatkan peningkatan kasus dan akan membuat kewalahan,” kata Peters.

Walaupun telah dikirimkan banyaknya stock obat-obatan untuk penanganan kasus ini, namun pihak Korea Utara tetap bersikeras menolaknya.

Dikatakan, pihak Korea Utara lebih memilih untuk melakukan tindakan penembakan kepada setiap warganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x