Gempa Afghanistan Renggut 1.000 Nyawa, Taliban Minta Lebih Banyak Bantuan Internasional

- 24 Juni 2022, 20:36 WIB
Ilustrasi helikopter Taliban lepas landas usai memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan korban gempa.
Ilustrasi helikopter Taliban lepas landas usai memberikan bantuan kepada rakyat Afghanistan korban gempa. /REUTERS/Ali Khara

PR BEKASI – Bantuan mulai berdatangan di kawasan terpencil Afghanistan tempat gempa bumi menewaskan sedikitnya 1.000 orang.

Dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Al-Jazeera, pejabat Taliban menjelaskan bahwa selain bantuan yang berdatangan, kini operasi penyelamatan pasca gempa bumi pun dilaporkan hampir selesai.

"Operasi penyelamatan telah selesai, tidak ada yang terjebak di bawah puing-puing," kata Mohammad Ismail Muawiyah, juru bicara komandan militer Taliban di provinsi Paktika yang paling parah dilanda bencana gempa bumi Afghanistan.

Gempa bumi berkekuatan 6,1 SR melanda pada Rabu pagi, 22 Juni 20222 waktu setempat di sekitar 160 km (100 mil) tenggara Kabul, Afghanistan.

Baca Juga: Cara Dapat Tiket Gratis Malam Puncak HUT Jakarta, Sudah Bisa Dipesan Sekarang

Itu adalah lokasi pegunungan gersang yang dipenuhi pemukiman kecil di dekat perbatasan dengan Pakistan.

Gempa tersebut menewaskan sekira 1.000 orang dan melukai 1.500 orang, kata Muawiyah. Lebih dari 3.000 rumah hancur.

Jatuhnya ribuan korban tewas menjadikannya gempa paling mematikan di Afghanistan dalam 20 tahun, demikian menurut data Pemerintah AS.

Komunikasi yang buruk dan kurangnya jalan yang layak menghambat upaya bantuan di negara dengan krisis kemanusiaan memburuk khususnya sejak Taliban mengambil alih Agustus 2021 lalu.

Baca Juga: 7 Momen Terlucu yang Dialami Usopp di One Piece, Kehilangan Gigi di Skypiea Salah Satunya

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan Taliban telah menyebut pada Rabu pagi bahwa 90 persen dari operasi pencarian dan penyelamatan telah selesai.

Adapun Sharafat Zaman, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan,  mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa sekira 1.000 orang telah diselamatkan pada Kamis pagi, 23 Juni 2022.

“Bantuan sudah sampai ke daerah dan terus berlanjut tapi masih dibutuhkan lebih banyak lagi,” kata Sharafat Zaman.

Sementara itu, jurnalis Al-Jazeera Ali Latifi melaporkan, kondisi lapangan di provinsi Paktika sangat buruk.

Baca Juga: My Sassy Girl: Harga Tiket, Jadwal Tayang dan Lokasi Bioskop di Jakarta pada Sabtu 25 Juni 2022

“Ketika Anda berada di helikopter ini dan Anda terbang di atas distrik-distrik ini, Anda melihat bahwa mereka pada dasarnya terletak di pegunungan ini dan di lereng bukit yang semuanya tidak beraspal, daerah berbatu, seluruh rumah terbuat dari lumpur. (Ini adalah) daerah yang benar-benar miskin tempat orang memiliki standar hidup paling dasar,” ujar Ali Latifi.

“Bahkan klinik terdekat dari salah satu distrik tempat kami berada, mereka mengatakan jaraknya 30 menit, dan bahkan itu adalah klinik swasta yang akan menghabiskan banyak uang untuk dikunjungi orang. Dan sekali lagi untuk sampai ke sana, sangat sulit,” ucap Ali Latifi.

Sebagian kalangan menyebut gempa bumi Afghanistan ini sebagai ujian besar bagi Taliban yang mengambil alih negara dan membuat pasukan internasional pimpinan AS mundur setelah dua dekade perang.

Situasi kemanusiaan telah memburuk secara mengkhawatirkan sejak pengambilalihan Taliban, negara itu terputus dari banyak bantuan internasional karena sanksi, demikian menurut pejabat Taliban.

Baca Juga: Line Up Pemain Dewa United FC vs Persis Solo di Piala Presiden 2022 Sore Ini

Oleh karenanya, Abdul Qahar Balkhi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan, menyerukan kembali agar lebih banyak bantuan internasional yang diberikan.

“Kami menyerukan kepada badan penanggulangan bencana alam dan masyarakat internasional untuk memberikan bantuan segera dan komprehensif kepada rakyat Afghanistan,” tulisnya di Twitter.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mencatat ekonomi Afghanistan telah runtuh sehingga membutuhkan suntikan bantuan dari luar negaranya.

Kekeringan telah merusak produksi pangan dan 9 juta warga Afghanistan menghadapi kelaparan. Beberapa keluarga dikabarkan terpaksa menjual anak-anak dan organ untuk bertahan hidup.

Baca Juga: Info Loker untuk Lulusan SMA Sederajat, PT Cikal Citra Mapan Buka Lowongan Teknisi Gudang

Guterres mengatakan PBB telah benar-benar mendatangkan bantuan seperti mengerahkan tim kesehatan dan pasokan obat-obatan, makanan, peralatan, dan tempat penampungan darurat ke zona gempa.

PBB mengatakan Program Pangan Dunia (WFP) mengirim makanan dan peralatan logistik ke daerah-daerah yang terkena dampak, tujuan awalnya mendukung 3.000 rumah tangga.

“Rakyat Afghanistan sudah menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul konflik selama beberapa dekade, kekeringan parah, dan penurunan ekonomi,” kata Gordon Craig, Wakil Direktur Negara WFP di Afghanistan.

Baca Juga: Hari Anti Narkoba Internasional 2022 Kapan? Berikut Penjelasannya dan Pilihan Twibbon Harinya

“Gempa bumi hanya akan menambah kebutuhan kemanusiaan yang sudah sangat besar yang mereka tanggung setiap hari,” kata Gordon Craig.

Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Uni Emirat Arab mengatakan pada hari Kamis 23 Juni 2022 bahwa mereka berencana untuk mengirim bantuan.

Sementara itu, pasokan bantuan dari tetangga Pakistan telah melintasi perbatasan menuju Afghanistan.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x