Gempa Dahsyat Afghanistan Tewaskan 1000 Orang, PBB Sebut Ada Tantangan Evakuasi

- 23 Juni 2022, 10:19 WIB
Ilustrasi logo PBB.
Ilustrasi logo PBB. /Pixabay/Chickenonline

PR BEKASI - Afganistan baru saja diguncang gempa dahsyat tepatnya di Kota Kabul dengan kondisi yang sangat parah.

Korban tewas akibat gempa di Afghanistan tersebut dikabarkan mencapai 1.000 orang pada Rabu 22 Juni 2022 kemarin.

Dikabarkan lebih dari 600 orang terluka dan jumlah itu diperkirakan akan bertambah seiring datangnya informasi dari desa-desa pegunungan terpencil.

Baca Juga: Daftar 14 Situs yang Bisa Digunakan untuk Cek Pengumuman SBMPTN 2022 Hari Ini Pukul 15.00 WIB

Foto-foto di media Afghanistan menunjukkan, banyak rumah-rumah yang runtuh menjadi puing-puing.

Gempa 6,1 skala richter tersebut menyebabkan sebagian besar kematian yang dikonfirmasi berada di provinsi timur Paktika.

Itu adalah lokasi 255 orang tewas dan lebih dari 200 terluka. Sedangkan di Provinsi Khost, 25 orang meninggal dan 90 orang dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Gempa Afghanistan Paling Mematikan Setelah 20 Tahun, Korban Mencapai 1.000 Orang

Pihak berwenang Afghanistan kesulitan melakukan evakuasi terhadap warga karena terjadi banjir baru-baru ini di banyak daerah yang telah memblokir jalan raya.

Para pekerja kesehatan mengatakan, masih banyak warga yang tidak diketahui nasibnya masih terjebak di bawah puing-puing di daerah-daerah terpencil.

Operasi penyelamatan diperumit oleh kondisi sulit termasuk hujan lebat, tanah longsor, dan banyak desa di daerah lereng bukit yang tidak dapat diakses.

Baca Juga: TvN Rilis 4 Poster Grup Spesial Drama Alchemy of Souls, Warganet: Moon Lovers Vibes

"Banyak orang masih terkubur di bawah tanah. Tim penyelamat Imarah Islam telah tiba dan dengan bantuan penduduk setempat berusaha mengeluarkan korban tewas dan luka-luka," ujar seorang petugas kesehatan di sebuah rumah sakit di provinsi Paktika.

Perwakilan PBB untuk pengurangan risiko bencana, Loretta Hieber Girardet, mengatakan ada tantangan medan dan cuaca dalam upaya evakuasi, pemberian bantuan, dan penyelamatan orang-orang yang terperangkap di bawah puing-puing.

“Jalan-jalannya buruk bahkan pada waktu-waktu terbaik sehingga operasi kemanusiaan yang dilakukan akan segera ditantang oleh kurangnya akses ke daerah itu,” katanya.

Baca Juga: Mohamed Salah Tulis Pesan Menyentuh untuk Sadio Mane atas Kepindahannya ke Bayern Munchen: Terima Kasih

Girardet menambahkan, hujan yang dikombinasikan dengan gempa menciptakan risiko longsor lebih lanjut bagi pekerja kemanusiaan. Ia mengatakan pihaknya akan mengerahkan tim medis.

Diketahui sebelumnya, gempa itu adalah yang paling mematikan di Afghanistan sejak 2002, dikutip oleh PikiranRakyat-Bekasi.com dari reuters.

Gempa itu terjadi sekitar 44 km dari kota tenggara Khost, dekat perbatasan dengan Pakistan, menurut Survei Geologi AS (USGS).***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x