Kasus Melonjak, Korea Utara Salahkan Benda Asing di Perbatasan Korea Selatan Sebagai Pemicu Covid-19

- 1 Juli 2022, 10:12 WIB
Korea Utara menyalahkan benda asing sebagai pemicu Covid-19.
Korea Utara menyalahkan benda asing sebagai pemicu Covid-19. /Pixabay/ Alex_Berlin

PR BEKASI - Korea Utara kini menghadapi krisis akibat meledaknya kasus Covid-19.

Penanangan Covid-19 di Korea Utara pun terbilang sangat berbeda dari negara-negara lainnya.

Baru-baru ini, pemerintah Korea Utara bahkan sampai menyalahkan Korea Selatan karena melonjaknya kasus Covid-19 di negara itu.

Pihak Korea Utara menyebut kasus Covid-19 pertama di negara itu disebabkan karena seorang pasien menyentuh 'benda asing' di perbatasan Korea Selatan.

Baca Juga: Why Her Episode 9 Tayang Jam Berapa? Simak Jadwal, Spoiler, dan Link Nontonnya

Melansir Reuters pada 1 Juli 2022, Korea Utara mengumumkan penyelidikannya itu, dan mengimbau warga untuk berhati-hati saat memegang benda tak diketahui.

Bahkan warga diminta berhati-hati terhadap balon di sepanjang garis demarkasi dan pebatasan.

Dari laporan pemerintah KCNA, gejala virus corona pertama kali terlihat pada seorang tentara berusia 18 tahun, dan seorang anak TK berusia lima tahun.

Mereka menemukan benda tak dikenal di sebuah bukit di tempat tinggal mereka, di timur Kumgang pada April 2022 lalu.

Baca Juga: Do It Yourself: Cara Aman Bersihkan HP, Cukup Pakai 4 Bahan Berikut

"Hasil investigasi menunjukkan bahwa beberapa orang yang datang dari daerah Ipho-ri di Kabupaten Kumgang Provinsi Kangwon ke ibu kota pada pertengahan April mengalami demam dan peningkatan tajam kasus demam disaksikan di antara kontak mereka," kata pemerintah.

Meski begitu, Korea Utara tak menjelaskan lebih lanjut terkait banyaknya kasus demam di negara itu. Bahkan mereka mengklaim beberapa orang yang demam karena penyakit lain.

Puncak kasus Covid-19 di negara yang dipimping Kim Jong Un itu terjadi pada Mei 2022 lalu.

Baca Juga: Harga Tiket Film Minions 2 The Rise of Gru 1-3 Juli 2022 di Cirebon, Mulai Rp30 Ribuan

Korea Utara langsung melakukan lockdown selama tiga minggu, dan mengumumkan keadaan darurat.

Hampir setiap hari Pyongyang mengumumkan jumlah warga yang mengalami demam, tanpa menyebutkan mereka terpapar Covid-19.

Terakhir, total pasien demam yang tercatat sejak April 2022 mencapai 4,74 juta orang.***

Editor: Nopsi Marga

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x