Network
PR BEKASI - Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona atau Covid-19 bisa menyebabkan kematian 51.000 balita di wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara pada akhir tahun 2020.
Dikutip dari Shine oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan gangguan terhadap layanan kesehatan dan gizi esensial berisiko membalikkan kemajuan pada kelangsungan hidup anak di kawasan itu selama hampir dua dekade.
"Meskipun kami tidak memiliki banyak kasus Covid-19 di antara anak-anak di wilayah tersebut, terbukti bahwa pandemi ini mempengaruhi anak-anak secara langsung. Tambahan 51.000 balita meninggalkan mungkin terjadi di wilayah itu pada akhir tahun 2020, akibat meningkatnya kekurangan gizi dan kurangnya akses vaksinasi, serta perawatan untuk penyakit anak-anak," ucap perwakilan PBB.
Baca Juga: Permintaannya Belum Terlaksana, PM Selandia Baru Frustasi Gaji Bulannya Masih Dibayar Penuh
Jumlah kematian ekstra seperti itu akan mewakili peningkatan hampir 40 persen dibandingkan angka sebelum Covid-19, kata mereka dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan di Amman.
Badan-badan tersebut juga menyerukan untuk dimulainya kembali kampanye keamanan dan layanan nutrisi yang penting dan aman dengan cara mengikuti langkah pencegahan ketat untuk pencegahan infeksi.
Selain itu, badan-badan itu pun menekankan bahwa prediksi yang dikeluarkan oleh pihaknya masih bisa dihindari, apabila pemerintah dimasing-masing negara bisa memperbaiki fasilitas kesehatan, keamanan, serta layanan nutrisi bagi anak-anak selama masa pandemi Covid-19.
Baca Juga: Viral, Remaja SMP di Bekasi Tewas Tersengat Listrik Saat sedang Asik Bermain TikTok
"Kita bisa menghindari skenario ini, yang memungkinkan puluhan ribu anak-anak untuk merayakan ulang tahun kelima mereka dikelilingi oleh keluarga dan juga teman-teman mereka," kata mereka.
