AS Cabut Izin Hidroksiklorokuin Pasien Corona, Donald Trump Bela Diri: Saya Merasa Sehat Meminumnya

- 17 Juni 2020, 06:38 WIB
PRESIDEN Donald Trump lontarkan teori konspirasi tak berdasar mengenai insiden pendorongan pria berusia 75 tahun du Buffalo, New York.*
PRESIDEN Donald Trump lontarkan teori konspirasi tak berdasar mengenai insiden pendorongan pria berusia 75 tahun du Buffalo, New York.* /Vox/

PR BEKASI - Penggunaan obat antimalaria hidroksiklorokuin sebagai obat darurat untuk pasien Covid-19 telah ditarik izinnya oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA.

FDA mengatakan bahwa bukti baru dari uji klinis membuktikan bahwa obat itu tidak lagi bisa dipercaya untuk menghasilkan efek anti-virus.

Namun, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membela diri dan tetap mempromosikan penggunaan hidroksiklorokuin sebagai pengobatan Covid-19.

Baca Juga: Kantor Penghubung Diledakkan oleh Korut, Presiden Korsel Moon Jae-in Minta Hentikan Permusuhan 

Pada Maret lalu, FDA sempat memberikan izin penggunaan obat hidroksiklorokuin dalam kondisi darurat untuk beberapa kasus serius.

Tapi pada Senin, 15 Juni 2020, badan tersebut mengatakan bahwa berdasarkan hasil studi klinis, hidroksiklorokuin tidak efektif dalam mengobati virus yang mematikan dan gagal mencegah infeksi pada mereka yang terpapar.

Menanggapi keputusan FDA tersebut, Donald Trump mengatakan bahwa dirinya tidak merasakan efek samping usai mengonsumsi obat tersebut sebagai pencegahan dari virus corona.

"Saya meminumnya dan saya merasa sehat meminumnya," kata Donald Trump seperti dilansi dari BBC News oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Rabu, 17 Juni 2020.

Baca Juga: Ketegangan di Perbatasan Meningkat, 3 Pasukan India Tewas di Tangan Tiongkok 

Ia menambahkan, "Saya tidak bisa mengeluh tentangnya, saya meminumnya selama dua minggu, dan saya di sini, kita di sini."

Presiden berusia 74 tahun itu menyebut banyak orang yang mengatakan kepadanya bahwa obat itu telah menyelamatkan hidup mereka.

Kemudian pada Mei lalu, dirinya juga mengungkapkan bahwa ia mengonsumsi obat itu setelah beberapa orang di Gedung Putih dinyatakan positif mengidap virus corona.

Komentarnya tentang hidroksiklorokuin menyebar dan menjadi viral di sosial media dan menimbulkan kontroversi dalam komunitas para peneliti ilmiah tentang manfaat potensial dan efek berbahaya dari obat tersebut - serta obat lainnya yaitu klorokuin.

Baca Juga: Kapolda Jatim dan Khofifah Indar Parawansa Kunjungi Pesantren, Berdoa Minta Covid-19 Segera Berakhir 

Pengujian di seluruh dunia tentang obat ini untuk sementara berhenti ketika sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal ilmiah The Lancet mengklaim bahwa obat itu berpotensi meningkatkan kematian dan masalah jantung pada beberapa pasien.

Hasil penelitian ini mendorong Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan lainnya untuk menghentikan uji coba karena masalah keamanan.

Namun, The Lancet kemudian menarik kembali studi ketika ditemukan memiliki fakta baru dan WHO telah melanjutkan uji coba.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah