Network
PR BEKASI – Pekerja migran Indonesia yang kini tengah berada di Taiwan baru-baru ini didiagnosis mengalami penyakit autoimun yang cukup parah. Pekerja migran tersebut harus melakukan transplantasi sumsum tulang belakang dalam waktu cepat.
Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Focus Taiwan, bulan Februari lalu Nina Herlina melapor kepada Taiwan International Workers Association (TIWA) yakni LSM lokal yang mendukung hak-hak para pekerja migran dari seluruh negara.
Nina Herlina diputus hubungan kerja oleh agen yang menaunginya dan hendak mengirim Nina kembali ke Indonesia tanpa memberikan penjelasan.
Baca Juga: Kapolda Jatim dan Khofifah Indar Parawansa Kunjungi Pesantren, Berdoa Minta Covid-19 Segera Berakhir
Setelah melakukan penelusuran, TIWA mengetahui keputusan tersebut dikeluarkan agen pekerja migran setelah dokter mencurigai Nina Herlina menderita penyakit langka akibat kelainan pada sumsum tulang belakang yang tidak mampu menghasilkan sel darah baik merah, putih, dan yang cukup atau dalam dunia medis dikenal dengan anemia aplastik.
Pada 19 Maret 2020, Nina Herlina yang baru berusia 23 tahun itu dinyatakan mengalami penyakit anemia aplastik berat oleh dokter yang bekerja di Taipei Veterans General Hospital.
Dokter tersebut mengatakan bahwa cara terbaik untuk dapat menyembuhkan Nina yakni menerima transplantasi sumsum tulang belakang dari anggota keluarganya. Rekomendasi dokter itu membuat kedua adik Nina yang kini berusia 5 dan 14 tahun menjadi kandidat terbaik sebagai pendonor untuk kakanya.
Baca Juga: AS Cabut Izin Hidroksiklorokuin Pasien Corona, Donald Trump Bela Diri: Saya Merasa Sehat Meminumnya
Setelah itu, TIWA berupaya untuk memberikan kesempatan bagi Nina Herlina tetap tinggal sementara di Taiwan.
