Pakar Militer: Dunia Akan Lebih Berbahaya Jika Tiongkok dan Korut Tingkatkan Persenjataan Nuklir

- 16 Juni 2020, 20:15 WIB
Parade rudal di Korea Utara.*
Parade rudal di Korea Utara.* /REUTERS/

PR BEKASI – Tiongkok adalah salah satu dari enam negara yang meningkatkan persenjataan nuklirnya dalam setahun terakhir.

Stockholm International Peace Research Institute pada Senin, 15 Juni 2020 merilis sebuah laporan yang menunjukkan bahwa negara tirai bambu ini menambahkan 30 hulu ledak sejak penghitungan 2019.

Dikutip dari South China Morning Post oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com pada Selasa, 16 Juni 2020 lima negara lainnya adalah India, Inggris, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.

Baca Juga: Dukung Pemulihan Indonesia dari Virus Corona, Australia Beri Bantuan Rp 61 Miliar Lewat WHO

Akan tetapi menurut laporan tersebut semuanya meningkat kurang dari 20 hulu ledak.

"China berada di tengah modernisasi dan perluasan arsenal yang signifikan, dan India dan Pakistan juga dianggap meningkatkan ukuran persenjataan nuklir mereka," kata laporan itu.

Selain itu, meskipun enam negara telah meningkatkan jumlah hulu ledak nuklirnya, namun persediaan global terus menurun.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Kabupaten/Kota Tak Terburu-Buru Terapkan Status Normal Baru

Hal ini karena pemilik dua gudang senjata terbesar-Rusia dan Amerika Serikat-telah mengurangi jumlah hulu ledaknya, sebagian besar untuk membongkar senjata-senjata tua.

"Pada saat yang sama, baik AS dan Rusia memiliki program yang luas dan mahal yang sedang berlangsung untuk mengganti dan memodernisasi hulu ledak nuklir, sistem pengiriman rudal dan pesawat, dan fasilitas produksi senjata nuklir mereka," demikian bunyi laporan itu.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x