Ganjar Pranowo Minta Kabupaten/Kota Tak Terburu-Buru Terapkan Status Normal Baru

- 16 Juni 2020, 19:57 WIB
GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo anggap warga desa keliru hadapi New Normal.*
GUBERNUR Jawa Tengah, Ganjar Pranowo anggap warga desa keliru hadapi New Normal.* /Instagram @ganjarpranowo/

PR BEKASI – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada kabupaten/kota untuk tidak terburu-buru menerapkan status normal baru hal ini dikarenakan kondisi kasus virus corona atau Covid-19 masing-masing daerah berbeda.

"Jawa Tengah secara keseluruhan belum, 'ojo kesusu', ada daerah yang masuk zona merah, ada yang kuning, dan ada yang hijau," katanya Ganjar usai meninjau sejumlah pasar tradisional di Temanggung seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Galamedia Selasa, 16 Juni 2020.

Ganjar mengatakan berdasarkan data dari BNPB pada Selasa, 16 Juni 2020 terdapat tiga daerah zona merah di Jawa Tengah, yakni Kota Semarang, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Magelang sedangkan diluar wilayah tersebut merupakan zona kuning.

Baca Juga: Virus Corona Ditemukan di Talenan, Tiongkok Stop Impor Ikan Salmon

Adapun yang masuk zona hijau Kabupaten Banyumas dan Kabupaten Wonosobo.

"Apakah keadaan itu betul maka perlu kita cek, kemudian saya memasukkan Temanggung karena bupati rajin tiap hari ngabari saya pertumbuhannya. Kemudian dari situlah untuk Jateng keseluruhan belum, maka jangan tergesa-tergesa untuk bicara normal baru," ucapnya.

Menurutnya lebih baik melakukan pelatihan sektor dan subsektor sehingga tidak tergesa-gesa membahas mengenai normal baru.

Baca Juga: Cek Fakta: Pembatalan Keberangkatan Calon Haji Tahun 2020 Dikabarkan Akibat Dananya Habis Dipakai

"Kemudian kegiatan pondok pesantren kita berharap juga hati-hati, dari Kemenag sudah ada aturannya dan dari provinsi kita kumpulkan bagaimana pariwisata, pendidikan, dan sudah saya buatkan instruksi gubernur tentang persoalan gugus tugas. Kabupaten/kota nanti kita minta untuk melakukan kontrol di tingkat masing-masing, jadi tidak usah tergesa-gesa untuk bicara normal baru," ujar Ganjar.

Dirinya juga menyampaikan indikator normal baru satu, indikator juga harus memperhatikan pergerakan grafik.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Galamedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x