Jumlah Korban Capai 121.000, Donald Trump Sebut Orang yang Tewas Akibat Covid-19 Tak Sia-sia

- 20 Juni 2020, 13:33 WIB
Donald Trump dalam pidato di taman masar Gedung putih selasa 16  Juni 2020
Donald Trump dalam pidato di taman masar Gedung putih selasa 16 Juni 2020 /

PR BEKASI - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan pernyataan terbarunya bahwa orang-orang yang meninggal akibat pandemi virus corona atau Covid-19 kematiannya tidak sia-sia karena ekonomi di AS bangkit kembali.

Hal itu disampaikan Donald Trump dalam video yang dibagikannya di Twitter pribadinya pada Jumat, 19 Juni 2020 waktu setempat.

Dengan jumlah kematian di AS sudah mencapai 119 ribu orang, Donald Trump ucapkan rasa terima kasihnya kepada orang AS atas pengorbanan mereka dalam bekerja untuk melanjutkan normalitas.

Baca Juga: Cek Fakta: Aceh Dikabarkan Akan Berangkatkan Calon Haji Secara Mandiri di Luar Kuota Indonesia

Dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Daily Mail Sabtu, 20 Juni 2020 Donald Trump membuka sambutannya pada video itu dengan mencatat bahwa pekerja dan angka penjualan ritel saat ini mengalami peningkat setelah diterjang pandemi Covid-19.

"Seperti yang Anda ketahui, negara kita akan kembali sangat kuat secara ekonomi. Angka pekerjaan dari dua minggu sebelumnya adalah rekor. Pengaturan catatan meningkat. Kami belum pernah mengalami hal seperti itu, dan sekarang angka penjualan ritel luar biasa," kata Donald Trump pada video tersebut.

Ia pun mengatakan bahwa dirinya telah menciptakan pangkalan yang luar biasa yang mudah dibangun ketika ekonomi dimulai kembali.

Baca Juga: Mentan Pastikan Produksi Pangan Aman Selama Pandemi Virus Corona

"Ini merupakan periode waktu yang menarik. Namun, itu mengerikan karena begitu banyak nyawa telah hilang. Kami tidak akan pernah melupakan orang-orang luar biasa itu. Mereka mati tidak dengan sia-sia. Negara kita akan berlanjut dan kita akan menjadi lebih kuat dari sebelumnya," ucap dia.

Donald Trump berbicara ketika kasus virus corona atau Covid-19 terus mengalami peningkatan di banyak negara bagian, dan para ahli telah memperingatkan bahwa pandemi ini masih menjadi ancaman serius.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x