Politisasi Pandemi Disebut Perburuk Situasi, WHO: Dunia Butuh Solidaritas Global

- 23 Juni 2020, 07:43 WIB
DIRJEN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.*
DIRJEN Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus.* /AFP/Fabrice Coffrini/.*/AFP/Fabrice Coffrini

PR BEKASI - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kurangnya kepemimpinan global dan persatuan untuk memerangi virus corona merupakan 'ancaman yang lebih besar' daripada wabah itu sendiri.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menambahkan bahwa politisasi pandemi memperburuk situasi.

"Dunia sangat membutuhkan persatuan nasional dan solidaritas global. Politisasi pandemi telah memperburuknya," kata Ghebreyesus di forum kesehatan virtual yang diselenggarakan oleh KTT Pemerintah Dunia seperti dikutip oleh pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Daun Mindi dari Malaysia Bisa Sembuhkan Covid-19?

Dirinya tidak menjelaskan lebih jauh, namun WHO telah dikritik oleh sejumlah negara anggota, terutama Amerika Serikat yang mengatakan badan PBB itu terlalu lemah, terlalu lamban, dan terlalu 'condong ke Tiongkok' dalam penanganan penyakit ini.

Anggota lain telah menyerukan peninjauan terhadap pandemi, dan Australia mendesak WHO untuk memiliki lebih banyak kekuatan yang memungkinkannya untuk merespons krisis kesehatan dengan lebih cepat.

"Ancaman terbesar yang kita hadapi sekarang bukanlah virus itu sendiri, melainkan kurangnya solidaritas global dan kepemimpinan global," ujar Ghebreyesus.

Baca Juga: Prank Donald Trump, Pengguna TikTok Jatuhkan Rencana Besar Kampanye Perdana di Oklahoma

Dia mengatakan beberapa bagian dari peraturan kesehatan internasional perlu diperkuat supaya 'lebih sesuai untuk tujuan'.

Namun, dirinya tidak mengatakan peraturan mana yang perlu diperkuat.

Ghebreyesus hanya menyatakan bahwa peraturan-peraturan itu membutuhkan 'dana terkoordinasi, dapat diprediksi, transparan, luas, dan fleksibel' untuk dilaksanakan sepenuhnya.

Baca Juga: Surat Kabar The Tennessean Kembali Jadi Sorotan, Sebut Islam Akan Ledakkan Bom Nuklir di Nashville

Dia juga mengatakan semua negara harus menjadikan perawatan kesehatan universal sebagai prioritas, memperingatkan dunia telah belajar dengan cara yang sulit bahwa sistem perawatan kesehatan yang kuat adalah 'dasar dari keamanan kesehatan global dan pembangunan sosial dan ekonomi'.

WHO pada Jumat, 19 Juni 2020 memperingatkan bahwa pandemi ini menyebar cepat, karena infeksi global naik di atas 8,3 juta orang dengan 453.834 kematian.

Menteri Kesehatan Norwegia Bent Hoeie memperingatkan bahwa wabah virus corona 'masih jauh dari selesai'.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x