AS Kejar 4 Kapal Minyak Iran yang Berlayar ke Venezuela

- 3 Juli 2020, 13:10 WIB
Kapal tanker minyak Rumania, Fortune, adalah salah satu dari lima kapal tanker yang sarat dengan bensin yang dikirim dari Iran pada Mei 2020
Kapal tanker minyak Rumania, Fortune, adalah salah satu dari lima kapal tanker yang sarat dengan bensin yang dikirim dari Iran pada Mei 2020 /Aljazeera

PR BEKASI - Jaksa federal Amerika Serikat (AS) mencoba menangkap empat kapal tanker pengangkut minyak milik Iran yang berlayar ke Venezuela.

Upaya penangkapan tersebut merupakan langkah terbaru AS untuk mengganggu hubungan dagang antara dua sekutu anti-Amerika.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro sempat menunjukkan kapal tangki minyak tersebut.

Baca Juga: Muncul Klaster Baru di Wilayahnya, Bupati Bekasi Angkat Bicara

Ia menunjukkan tanker-tanker itu yang mulai berlayar pada bulan lalu, tidak akan terhalang oleh tekanan AS.

AS telah menekan Maduro untuk mundur dari jabatannya lewat kampanye diplomatik dan penetapan hukuman, diantaranya sanksi terhadap perusahaan minyak milik negara Venezuela, PDVSA.

Kelangkaan bahan bakar di Venezuela kian parah karena sanksi AS itu.

Baca Juga: Hari Sastra Indonesia Ditetapkan Berdasarkan Kelahiran Sastrawan Penulis 'Salah Asuhan'

Venezuela yang merupakan anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), pun mengalami krisis ekonomi.

Kendati demikian, Maduro tetap menjabat sebagai presiden. Beberapa pejabat pemerintah AS mengatakan Presiden Trump cukup frustrasi karena gagal melengserkan Maduro dari pucuk kepemimpinan di Venezuela.

Kejaksaan federal AS berupaya menghentikan pengiriman bensin dari Iran dalam empat kapal berbendera Liberia, yaitu Bella, Bering, Pandi, dan Luna dengan mengajukan izin ke majelis hakim bagi perampasan aset sipil, demikian isi permohonan itu sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Aljazeera Jumat, 3 Juli 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Uya Kuya Hipnotis Ma'ruf Amin

Pengajuan izin perampasan itu disampaikan ke Pengadilan Distrik Columbia, AS.

Kejaksaan federal berupaya mencegah pengiriman minyak dari Iran ke Venezuela di masa depan.

Hakim Pengadilan Distrik AS, James Blasberg, mengeluarkan surat perintah penyitaan terhadap lebih dari 1,1 juta barel minyak dalam empat tanker tersebut.

Baca Juga: Kelamin Pria Dipasang Kembali Setelah Hampir 24 Jam Memotongnya dan Masih Berfungsi

Kementerian Hukum AS pada Kamis, 2 Juli 2020 mengatakan perampasan itu didasari anggapan bahwa minyak tersebut merupakan aset ilegal yang dapat dirampas tanpa perlu ada penggantian kompensasi.

Gugatan yang dilayangkan pihak kejaksaan juga bertujuan menghentikan aliran pendapatan dari penjualan minyak ke Iran.

Pasalnya, AS menjatuhkan sanksi ke Iran karena program pengembangan nuklir, misil balistik, dan pengaruhnya di Timur Tengah.

Baca Juga: Jelang Akhir Pekan Pertama Bulan Juli, IHSG dan Nilai Tukar Rupiah Dibuka Bervariasi

Teheran mengatakan program nuklir Iran digunakan untuk memelihara perdamaian.

Zia Faruqui dan dua jaksa lainnya dalam perkara yang diajukan, mengatakan pebisnis asal Iran, Mahmoud Madanipour menjalin hubungan dengan Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Madanipour mengatur pengiriman barang dengan mengubah keterangan mengenai tanker minyak demi menghindari sanksi AS.

Baca Juga: Larang Penggunan Kantong Plastik, Anies Baswedan: Usaha Kita agar Jakarta Semakin Bersahabat

Isi gugatan kejaksaan menyebutkan Pasukan Quds, unit elit IRGC, telah mengirim minyak melalui jalur yang kena sanksi AS dengan melibatkan puluhan pengelola, kapal, dan fasilitator.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x