Dubes Tiongkok Sangkal Rekaman Umat Muslim Uighur Diikat dan Dipaksa Naik Kereta di Xianjiang

- 20 Juli 2020, 12:14 WIB
Duta Besar Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming menyangkal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap umat muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok
Duta Besar Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming menyangkal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap umat muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok /Metro.co.uk

PR BEKASI - Duta Besar Tiongkok untuk Inggris, Liu Xiaoming menyangkal pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap umat muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok.

Liu Xiaoming bahkan tetap membantah tuduhan tersebut meskipun ditunjukkan video umat muslim Uighur yang diikat dan dipaksa masuk ke dalam sebuah kereta.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Metro.co.uk Senin, 20 Juli 2020, sebuah video yang memperlihatkan ratusan warga Muslim Uighur tiba-tiba beredar luas.

Baca Juga: Anji Dikecam PFI Terkait Pernyataan Kontroversial Tentang Covid-19

Video itu dikabarkan diambil sekitar satu tahun yang lalu.

Rekaman itu menayangkan warga Uighur yang ditutup matanya, diikat dalam kondisi berlutut.

Mereka seperti menunggu dan dipaksa masuk ke sebuah kereta di Provinsi Xinjiang, Tiogkok.

Baca Juga: Pecahkan Rekor, Hampir 260.000 Orang Positif Virus Corona dalam Sehari di Seluruh Dunia

Video itu diperlihatkan kepada Duta Besar Liu sepanjang acara TV BBC yang dipandu Andrew Marr.

Liu menyangkal bahwa video itu menunjukkan warga Uighur yang diangkut ke kereta untuk dibawa ke kamp konsentrasi.

"Saya tidak tahu dari mana Anda mendapatkan kaset ini-Terkadang ada transfer tahanan-Tidak ada kamp konsentrasi seperti itu di Xinjiang," katanya.

Baca Juga: Djoko S Tjandara Diduga Bersembunyi Di Malaysia

Bahkan Liu mengklaim warga umat muslim Uighur hidup berdampingan dengan etnis lainnya.

"Orang-orang Uighur menikmati hidup berdampingan secara damai dan harmonis dengan kelompok etnis lain," ucapnya.

"Kami memperlakukan setiap kelompok etnis secara setara," ujarnya menambahkan seperti dikutip dari The Guardian.

Baca Juga: CCTV di Sekitar TKP Yodi Prabowo Terhapus, Polisi Kesulitan Ungkap Fakta Sebenarnya

Kemudian BBC memutarkan video kedua, berisi penuturan wanita Uighur yang mengaku disterilisasi paksa oleh pemerintah Tiongkok.

Liu membantah pernyataan itu dan mengatakan tidak ada kebijakan sterilisasi oleh pemerintah Tiongkok. Menurutnya pengakuan itu berasal dari pihak yang menganut sentimen anti-Tiongkok.

Dubes juga mengatakan bahwa Amnesti Internasional tidak dihormati di Tiongkok, lantaran tidak pernah mengatakan hal yang baik.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Metro


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x