Sedang Bersitegang dengan Israel, Warga Beirut Mendengar Ada Pesawat Melintas Sebelum Ledakan

- 5 Agustus 2020, 11:36 WIB
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibu kota Lebanon, Beirut, 4 Agustus 2020.
Sebuah helikopter memadamkan api di lokasi ledakan di pelabuhan ibu kota Lebanon, Beirut, 4 Agustus 2020. /STR/AFP

PR BEKASI - Masyarakat dunia dihebohkan dengan ledakan besar yang terjadi di wilayah kota pelabuhan Beirut, Lebanon pada Selasa, 4 Agustus 2020 waktu setempat.

Menteri Dalam Negeri Lebanon Mohammed Fahmi mengatakan kepada stasiun TV lokal bahwa ledakan itu disebabkan oleh peledakan lebih dari 2.700 ton amonium nitrat yang telah disimpan di sebuah gudang di dermaga sejak disita dari sebuah kapal kargo pada tahun 2014.

Ia pun melaporkan melihat awan oranye yang muncul ketika gas nitrogen dioksida beracun dilepaskan setelah ledakan yang melibatkan nitrat.

Baca Juga: Ciptakan Lapangan Kerja Saat Pandemi, Bahlil: Kami Tidak Memilah Investasi, yang Penting Masuk 

Dalam video yang beredar menunjukkan kebakaran yang meletus di dekat lokasi sebelumnya dan stasiun TV lokal melaporkan bahwa ada gudang kembang api.

Api tampaknya menyebar ke bangunan terdekat, memicu ledakan yang lebih besar, mengirimkan awan jamur, dan menghasilkan gelombang kejut.

Charbel Haj, yang bekerja di pelabuhan Beirut, mengatakan ledakan itu dimulai sebagai ledakan kecil seperti petasan. Lalu, katanya, dia terlempar dan terpisah dari anggota badannya.

Ledakan itu terjadi di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militer Hizbullah di perbatasan selatan Lebanon.

Baca Juga: Polisi Tangkap Dua Kurir Narkoba yang Sembunyikan 160 Kilogram Ganja di Buku LKS 

Banyak warga yang melaporkan telah mendengar pesawat di atas kepala tepat sebelum ledakan, memicu desas-desus tentang serangan, meskipun sering terjadi serangan berlebihan oleh militer Israel.

Seorang pejabat pemerintah Israel mengatakan bahwa Israel "tidak ada hubungannya" dengan ledakan itu. Pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut berbicara kepada AP karena dia tidak berwenang untuk membahas masalah ini dengan media berita.

Namun para pejabat Israel biasanya tidak mengomentari "laporan asing". Pemerintah Israel pun dinyatakan siap memberikan bantuan darurat melalui perantara internasional.

Sebelumnya, dua ledakan besar mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut pada Selasa, 4 Agustus 2020 yang meratakan wilayah kota pelabuhan Port of Beirut.

Baca Juga: Partai Gerindra Resmi Usung Pasangan Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa pada Pilkada Solo 2020 

Ledakan tersebut menimbulkan kerusakan pada gedung-gedung di ibu kota dan mengirim awan jamur raksasa ke langit seperti pada ledakan Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada Perang Dunia II.

Selain itu, ledakan tersebut juga menyebabkan lebih dari 70 orang tewas dan 3.000 luka-luka, dengan mayat-mayat yang terkubur di reruntuhan, kata para pejabat.

Tidak jelas apa yang menyebabkan ledakan itu. Dari hasil ledakan tersebut tercatat menyebabkan gempa berkekuatan 3,5 magnitudo menurut pusat geosains Jerman GFZ dan didengar serta dirasakan sampai negara Siprus yang jaraknya lebih dari 200 kilometer melintasi Mediterania.

Baca Juga: Dua Ledakan Besar Guncang Beirut: Lebih dari 70 Orang Tewas, Satu WNI Terluka 

Kehancuran tersebut menyebabkan krisis di Lebanon di tengah upaya menghadapi pandemi coronavirus dan urusan ekonomi serta keuangan yang parah.

Dikutip dari AP News oleh Pikiranrakyat-bekasi.com, di sekitar pelabuhan, penduduk terlihat berlumuran darah, terhuyung-huyung melewati jalan-jalan yang dipenuhi dengan mobil yang terbalik, dan berserakan puing-puing dari bangunan yang hancur.

Jendela dan pintu hancur dan terlempar beberapa kilometer jauhnya, termasuk di satu-satunya bandara internasional kota itu. Helikopter militer dan sejumlah anggota pemadam kebakaran di negara tersebut membantu mengatasi api yang menyebabkan kebakaran di pelabuhan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x