Catatkan Sejarah di Pemilu AS, Kamala Harris Sindir Kepemimpinan Donald Trump

- 20 Agustus 2020, 21:28 WIB
Kamala Harris mengambil kebijakan kontroversial tentang legislasi pernikahan sesama jenis dan LGBTQ+
Kamala Harris mengambil kebijakan kontroversial tentang legislasi pernikahan sesama jenis dan LGBTQ+ /NOAH BERGER/ AFP

 

PR BEKASI – Calon Wakil Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Kamala Harris mencatatkan sejarah baru dalam pemilihan umum di negara adidaya tersebut.

Harris adalah jaksa agung kulit hitam pertama di California sekaligus wanita pertama yang memegang jabatan itu, dan wanita pertama keturunan Asia Selatan yang terpilih menjadi anggota Senat AS.

Dia dilahirkan dari pasangan Shyamala Gopalan yang merupakan seorang peneliti kanker dari India, dan Donald Harris yang merupakan seorang ekonom asal Jamaika.

Baca Juga: Pakai Baju Bertuliskan We Should All Be Feminist, Joy Red Velvet Tuai Kontroversi

Senator California ini menjadi wanita kulit hitam pertama yang terpilih menjadi calon wakil presiden setelah ditetapkan dalam konvensi Partai Demokrat yang diadakan Rabu, 19 Agustus 2020 di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat.

Setelah ditetapkan menjadi pendamping Joe Biden untuk melawan Donald Trump dan Mike Pence menuju Gedung Putih, Harris bersama Barack Obama dan Hillary Clinton menyindir kegagalan Trump sebagai pemimpin.

"Kegagalan kepemimpinan Donald Trump telah merenggut nyawa dan mata pencaharian, maka dari itu Joe Biden akan menjadi presiden yang akan menyatukan kita semua," katanya seperti dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Channel NewsAsia.

Baca Juga: Selain Makhluk Halus Bergentayangan, Simak Sederet Mitos-mitos Malam Satu Suro yang Masih Dipercaya

Dalam pidatonya, wanita berdarah Tamil tersebut menambahkan bahwa saat ini seluruh masyarakat Amerika Serikat sedang menuju titik perubahan.

Joe Biden yang akan menghadapi Trump pada 3 November 2020, akan memberikan pidato terakhirnya pada hari Kamis,20 Agustus 2020 sekaligus menutup rangkaian konvensi Partai Demokrat yang diadakan sepenuhnya lewat siaran online dan televisi karena tindakan pencegahan Virus Corona.

Sesaat sebelum Harris berbicara, presiden Amerika ke-44, Barack Obama menyampaikan kecamannya sendiri terhadap Trump serta merekomendasikan masyarakat untuk memilih Biden.

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Didukung Empat Partai Besar, PDIP Bantah Bangun Koalisi Gendut

Obama mengatakan bahwa saat menyerahkan kekuasaanya kepada Trump pada tahun 2017, dia berpikir presiden Amerika dari Partai Republik tersebut akan serius dalam memimpin Amerika.

“Dia mungkin akan merasakan beban jabatan itu sehingga dia akan serius dalam melakukan pekerjaan ini, tetapi dia tidak pernah melakukannya," kata Obama.

Ia juga menambahkan bahwa Trump telah membiarkan reputasi negara merosot di mata dunia, dan mengakibatkan ancaman demokrasi yang lebih buruk dari sebelumnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Prabowo Subianto Disebut Akan Gantikan Ma’ruf Amin Jadi Wakil Presiden

Tidak ketinggalan, mantan ibu negara dan menteri luar negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton juga meminta masyarakat agar total dalam mendukung Biden demi perubahan di negeri Paman Sam teresebut.

Pemilu Amerika tahun ini merupakan kali kedua diikuti oleh calon wanita setelah sebelumnya pada tahun 2016 Hillary Clinton menjadi calon presiden dari Partai Demokrat.***

 

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x