Setelah George Floyd, Polisi AS Kembali Tembak Pria Kulit Hitam di Punggung Berkali-Kali

- 24 Agustus 2020, 22:30 WIB
Unjuk rasa yang terjadi setelah penembakan Jacob Blake.
Unjuk rasa yang terjadi setelah penembakan Jacob Blake. /

 

PR BEKASI – Usai kasus George Floyd picu protes dunia, kini hal serupa juga kembali terjadi. Kali ini, seorang petugas polisi Amerika Serikat, di Kenosha, Wisconsin menembak beberapa kali seorang pria kulit hitam di bagian punggungnya.

Hal tersebut lantas memicu kerusuhan, di mana pengunjuk rasa melemparkan bom api ke petugas penegak hukum.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu, 23 Agustus 2020 sore. Setelah diidentifikasi, korban diketahui bernama Jacob Blake, berusia 29 tahun.

Baca Juga: Tak Ingin Bebankan Orang Tua Beli Kuota Internet untuk Belajar, Bocah Ini Rela Kerja Cuci Motor

"Malam ini, Jacob Blake ditembak beberapa kali di punggung, di siang hari bolong. Meskipun kami belum memiliki semua detailnya, yang kami tahu pasti adalah bahwa dia bukanlah orang kulit hitam pertama yang ditembak atau terluka atau dibunuh tanpa ampun di tangan individu penegak hukum di negara bagian kami atau negara kami," kata Tony Evers, Gubernur Wisconsin dalam sebuah pernyataan.

Setelah kejadian tersebut, massa berkumpul di tempat kejadian perkara, lalu menyalakan api dan melemparkan batu bata serta bom molotov ke arah polisi. Hal tersebut lantas mendorong pihak berwenang untuk memberlakukan jam malam.

Keesokan harinya, pada Senin, 24 Agustus waktu setempat, Kenousha County mengumumkan di Twitter bahwa gedung pengadilan akan ditutup karena kerusakan yang disebabkan oleh kerusuhan di malam sebelumnya.

Baca Juga: Foto Bersama Marie Claire, Seohyun dan Go Kyung Pyo Ungkap Alasan Bergabung dengan 'Private Life'

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x