Tentu saja hal tersebut menimbulkan kemarahan di kota tepi danau Kenosha, yang terletak di utara Chicago dan selatan Milwaukee.
Penembakan tersebut terjadi setelah tiga bulan kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam di Minneapolis yang meninggal setelah lehernya ditindih oleh seorang petugas polisi selama hampir sembilan menit. Tindakan tersebut lantas memicu protes nasional terhadap kebrutalan dan rasisme polisi.
Kini, kerusuhan kembali berkobar di sejumlah tempat di Amerika Serikat, seperti terjadi bentrokan di Portland, Seattle, dan Minneapolis. Lalu di New York City sekelompok demonstran menyerbu Jembatan Brooklyn.
Baca Juga: Dituduh Tertular Covid-19 Saat Rayakan Ulang Tahun ke-34, Usain Bolt Siap Jalani Isolasi Mandiri
Setelah kematian George Floyd, Kota Portland, Oregon, telah menjadi tempat protes selama berminggu-minggu, yang terkadang aksi protes tersebut berubah menjadi aksi kekerasan.
Kini setelah penembakan Jacob Blake, polisi setempat mengatakan bahwa terjadi lagi kerusuhan pada Senin malam, dan pihaknya telah menangkap beberapa demonstran setelah terjadi kebakaran di kantor serikat polisi.
Lalu polisi Seattle juga mengatakan para demonstran membakar beberapa gedung, yang mengakibatkan satu orang ditangkap dan satu petugas terluka.
Baca Juga: Israel Kembali Serang Pos Militer Gaza, Hamas: Kami Tidak Akan Tinggal Diam
Sedangkan di Minneapolis, pengunjuk rasa bersama seorang pria yang membawa senjata laras panjang, menghentikan kendaraan polisi di jalan, hingga petugas harus membersihkan jalan dengan gas air mata.
Bahkan, bintang Bola Basket LeBron James, selaku pemimpin nasional dalam masalah ras,turut menyuarakan protes kepada wartawan yang meliput NBA, di mana dia menyatakan ketakutannya sebagai orang berkulit hitam di Amerika.