Kejadian Pertama Kali di Dunia, Seekor Cacing Gelang Ditemukan di Otak Manusia

- 31 Agustus 2023, 06:28 WIB
Ilustrasi cacing. Seorang dokter temukan cacing gelang di otak manusia saat operasi.
Ilustrasi cacing. Seorang dokter temukan cacing gelang di otak manusia saat operasi. /Pixabay

PATRIOT BEKASI - Kabar mengejutkan dari dunia kesehatan di Australia. Seekor cacing gelang parasit hidup ditemukan di otak seorang wanita oleh dokter Australia.

Kejadian itu pertama kalinya seekor cacing parasit ditemukan pada seorang pasien di Rumah Sakit Canberra.

Cacing gelang yang bernama Ophidascaris robertsi itu ditemukan dokter dengan panjang 8 cm ditemukan setelah operasi otak pada seorang wanita berusia 64 tahun.

"Struktur seperti tali, dan kemungkinan berada di otaknya hingga dua bulan terakhir," tulis informasi berita di Australia.

Baca Juga: Frustasi Rawat Orang Tua, Pria di Jepang Siram Air Panas ke Ibunya Sendiri

Diketahui, cacing parasit ini biasanya ditemukan pada ular piton karpet, yang sering ditemukan di hutan Australia dan kejadian ini sebelumnya belum pernah ditemukan menimpa kepada manusia.

Sementara menurut berita dari Al Jazeera pada Selasa, 29 Agustus 2023 bahwa larva cacing tersebut selain menyerang otak diduga juga menginfeksi organ lain di tubuh wanita tersebut.

"Ini adalah kasus Ophidascaris pada manusia pertama yang ditemukan di dunia," ujar Dr Sanjaya Senanayake, pakar penyakit menular terkemuka di Universitas Nasional Australia dan Rumah Sakit Canberra.

"Sepengetahuan kami, ini juga merupakan kasus pertama yang melibatkan otak spesies mamalia, manusia atau lainnya," sambungnya dikutip Patriot Bekasi dari straitstimes-com Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca Juga: Daftar 6 Lokasi Cabang Kopi Bajawa Flores NTT, Cafe Viral yang Dilengkapi Live Music

Sementara menurut ahli bedah saraf, Hari Priya Bandi, mengatakan bahwa kejadian tersebut baru pertama kali ditemukan dan mengejutkan.

Saat itu Dr Bandi yang mengeluarkan parasit cacing dari otak wanita tersebut, dan langsung menghubungi Dr Senanayake dan rekan rumah sakit lainnya untuk meminta nasihat tentang langkah selanjutnya.

Diketahui kejadian yang menimpa wanita yang berasal tenggara New South Wales ini pertama kali dirawat di rumah sakit setempat pada akhir Januari 2021.

Adapun gejala pertama kalinya yakni menderita sakit perut dan diare selama tiga minggu, diikuti batuk kering terus-menerus, demam, dan keringat malam.

Selanjutnya gejala itu semakin parah, dan pada tahun 2022 kemudian mengalami depresi dan kelupaan sehingga dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Canberra.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x