PATRIOT BEKASI - Sebuah kota di barat daya Jepang telah mengubah abu vulkanik menjadi produk laris dengan cara mengalengkannya, dan berkat heboh di media sosial, suvenir tersebut mencatatkan penjualan yang luar biasa.
Gunung berapi Sakurajima di Prefektur Kagoshima meletus hampir setiap hari. Meski lokasi jatuhnya abu vulkanik bergantung pada arah angin, tetapi dapat menyebabkan iritasi pada mata. Selain itu, abu vulkanik ini juga menodai cucian sehingga banyak rumah di daerah tersebut memiliki rak pengering pakaian dalam ruangan.
Kota Tarumizu yang terletak di sebelah timur Sakurajima memutuskan untuk mengubah masalah ini menjadi sebuah peluang. Sejak tahun 2010, pusat penyandang disabilitas intelektual Shiroyama Gakuen telah memproduksi kaleng berisi 100 cc abu vulkanik, dengan harga 110 yen (sekitar Rp11,446) per kaleng termasuk pajak.
Menurut Takuto Kubota, 29 tahun, seorang anggota staf pendukung di Shiroyama Gakuen, abu vulkanik yang menumpuk di atap gedung balai kota, sekolah-sekolah dan supermarket terdekat dikumpulkan, dikeringkan dan diisi ke dalam kaleng setelah puing-puing dibersihkan. Tulisan pada label kaleng sendiri berbunyi, "100 cc berkah yang tidak diinginkan dari langit".
Produk ini kemudian dipasarkan sebagai oleh-oleh dari Prefektur Kagoshima, dan mendapatkan penjualan stabil sekitar 300 kaleng per bulan. Namun, pada musim panas tahun 2022, abu vulkanik kalengan ini langsung menjadi populer setelah viral di Twitter.
Selain itu, ditambah dengan fakta bahwa tingkat kewaspadaan letusan di Sakurajima untuk sementara dinaikkan menjadi 5, tingkat tertinggi yang memerlukan evakuasi, pada bulan Juli 2022 lalu.
Baca Juga: Patut Dicontoh! Gadis Asal Bekasi Sukses Rilis Buku di Usia Muda