Setelah putusan tersebut, tunangan Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, menuturkan bahwa delapan orang yang dijebloskan ke penjara bukanlah satu-satunya yang bertanggung jawab atas pembunuhan Jamal Khashoggi.
"Otoritas Arab Saudi menutup kasus tersebut tanpa dunia mengetahui kebenaran tentang siapa yang bertanggung jawab atas kematian Jamal," katanya.
Pada Desember, pengadilan telah memvonis mati lima orang dan menjatuhkan hukuman penjara kepada tiga orang lainnya, dengan mengatakan pembunuhan tersebut tidak direncanakan, namun dilakukan secara mendadak.
Baca Juga: Gara-gara Covid-19, Aung San Suu Kyi Gagal Kampanye Perdana di Myanmar
Putusan pengadilan Arab Saudi dalam kasus pembunuhan tersebut jauh dari ekspektasi Turki, menurut direktur komunikasi kepresidenan, Fahrettin Altun.
Dirinya mendesak otoritas Arab Saudi bekerja sama dalam penyelidikan Turki.
"Kami masih belum mengetahui apa yang terjadi dengan jasad Jamal Khashoggi, siapa yang menginginkan dia mati atau apakah ada kolaborator setempat yang meragukan kredibilitas proses hukum di KSA," katanya.
Baca Juga: Fakta Atau Hoaks: Tiongkok Disebut Telah Membangun Pangkalan Militer di Indonesia
Turki sebelumnya telah menggelar persidangannya sendiri terhadap para tersangka pada Juli.
Hubungan Ankara dengan Riyadh dikabarkan memanas setelah pembunuhan Jamal Khashoggi, dikarenakan dia adalah teman dari Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.