PR BEKASI - Hingga kini, beberapa kota di negara bagian Amerika Serikat tengah diguncang oleh para pengunjuk rasa yang meminta ditegakkannya keadilan di negara tersebut.
Awalnya keadaan Amerika Serikat memanas setelah terjadinya kasus George Floyd pada bulan Mei lalu. Ia tewas setelah seorang polisi menekan lehernya dengan lutut selama kurang lebih 9 menit.
Tak hanya sampai disitu, dua bulan berselang dari kasus George Floyd, terjadi pula kasus penembakan terhadap Jacob Blake yang juga dilakukan oleh seorang polisi pada bulan Agustus lalu.
Baca Juga: Bangun Potensi Wisata, 12 Pokdarwis di Kabupaten Bekasi Mendapat Pelatihan
Walaupun berhasil selamat dari penembakan tersebut, Jacob Blake mengalami kelumpuhan permanen dari pinggang hingga kakinya. Tak hanya itu, beberapa organ dalamnya pun mengalami kerusakan.
Dua kasus tersebut cukup membuktikan bahwa petugas polisi kerap bersikap rasisme kepada warga kulit hitam. Tak pelak, sejumlah pengunjuk rasa pun pecah di beberapa kota di Amerika Serikat.
Para demonstran beramai-ramai mengutuk sikap rasisme petugas kepolisian dan menuntut ditegakkannya keadilan untuk para warga kulit hitam.
Baca Juga: Banting Setir dari Panggung Hiburan ke Dunia Politik, Simak Sederet Artis yang Ramaikan Pilkada 2020