Kerap Kritik Vladimir Putin, Alexei Navalny Tewas Diracun di Bandara, G7 Desak Rusia Usut Tuntas

- 9 September 2020, 13:56 WIB
Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny dalam perawatan medis. /REUTERS/Alexey Magavko
Pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny dalam perawatan medis. /REUTERS/Alexey Magavko /

 

PR BEKASI - Para diplomat teratas dari kelompok negara G7 pada Selasa, 8 September 2020 mendesak Rusia untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab atas insiden yang melibatkan Alexei Navalny.

Navalny, merupakan tokoh oposisi yang kerap mengkritik pemerintahan Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan menyingkap hal yang disebut Valny dengan korupsi di kalangan atas.

Sebelumnya, diduga Navalny mengalami keracunan setelah ia meminum teh di café bandara. Hingga efek racun tersebut bereaksi terhadap dirinya saat dalam penerbangan pesawat dari Siberia menuju Moskow pada Kamis, 20 Agustus 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Viral Manusia Bertato Setelah Tersambar Petir

Kabar terakhir saat dirawat di Rumah Sakit di Berlin, Jerman, diketahui Navalny diracuni dengan menggunakan Novichok, yaitu senjata kimia terlarang yang dikembangkan oleh Uni Soviet kala itu untuk menghabisi lawan.

Kesimpulan itu berdasarkan hasil pemeriksaan yang menunjukkan adanya racun dengan jenis penghambat enzim (inhibitor) asetilkolinesterase (AChEl).

Sementara itu, tes toksikologi pada laboratorium militer Jerman terhadap sampel darah Navalny menyimpulkan bahwa Navalny diracuni dengan Novichok.

Baca Juga: Masih Temukan Pelanggaran, Captain America dan Ant Man Turun ke Pasar Imbau Warga Pakai Masker

Halaman:

Editor: Puji Fauziah

Sumber: TASS Rusian News Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x