Rezim Arab Dituding Turut Biayai Perang Israel di Gaza, Meningkat sejak Normalisasi Hubungan

- 8 Desember 2023, 13:54 WIB
Dalam sebuah laporan disebutkan sejak normalisasi hubungan rezim Arab turut mendanai industri militer Israel untuk perang di Gaza.
Dalam sebuah laporan disebutkan sejak normalisasi hubungan rezim Arab turut mendanai industri militer Israel untuk perang di Gaza. /ANTARA/Rizek Abdeljawad/Xinhua/tm /

PATRIOT BEKASI - Sebuah laporan diterbitkan oleh situs web bernama The Cardl yang membahas mengenai bagaimana rezim Arab, yang telah menjalin normalisasi hubungan dengan Israel, mendanai perang zionis untuk melawan perlawanan di Gaza.

Laporan tersebut menuliskan bahwa sepanjang sejarahnya yang singkat, Israel telah menghasut tindakan brutal terhadap rakyat Palestina dan negara-negara Arab tetangganya.

Bahkan, sebagaimana kerap diberitakan, Israel tak segan memakai bahan kimia yang telah dilarang secara internasional untuk digunakan sebagai bom, misalnya bom fosfor putih, di Gaza dan Lebanon.

Laporan tersebut menjelaskan bahwa di tengah perang yang sedang berlangsung melawan Jalur Gaza, negara penjajah menikmati banyak kebebasan, sebagian besar karena dukungan Barat, terutama dari Washington, yang bangga menjadi pejuang hak asasi manusia global.

Baca Juga: Intip Cerita Nucha Bachri dan Ario Pratomo, Temukan Kebahagiaan Melalui Self-Care di Shopee 12.12 Birthday

Namun menurut laporan tersebut, bukan hanya negara-negara Barat yang mendukung kemampuan militer Israel saat ini.

Diungkapkan dalam sebuah analisis mendalam yang menyatakan, industri militer Israel sebagian besar dananya kini berasal dari rezim Arab yang beberapa waktu lalu menjalin normalisasi hubungan dengan negara penjajah.

Pertumbuhan Industri Pertahanan Israel

Menurut laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), antara tahun 2018 dan 2022, sebagian besar – 99 persen – impor senjata Israel berasal dari Amerika Serikat dan Jerman.

Selama periode ini, Israel mengimpor senjata senilai $2,7 miliar, dengan 79 persen berasal dari Amerika Serikat ($2,1 miliar) dan 20% dari Jerman ($546 juta).

Pada tahun 2016, di bawah pemerintahan mantan Presiden Barack Obama, komitmen terhadap Tel Aviv semakin diperkuat dengan sebuah memorandum 10 tahun (2019-2028), yang menjanjikan bantuan militer sebesar $38 miliar kepada Israel, setara dengan lebih dari $3 miliar setiap tahunnya.

Lonjakan Ekspor Senjata Israel yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya: Laporan tersebut menyoroti bahwa pada tahun 2022, dua tahun setelah Perjanjian Abraham, yang mengarah pada normalisasi hubungan antara Israel, UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan, industri pertahanan Israel mengalami ledakan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal ekspor senjata. ekspor berjumlah $12,5 miliar, rekor sejak Perang Dunia II dan berdirinya Israel 75 tahun lalu.

Negara-negara Arab Mendanai Ekonomi Perang Israel

Sebuah laporan dari Kementerian Pertahanan Israel mengungkapkan keuntungan finansial tak terduga yang dibawa oleh normalisasi terhadap industri senjata di negara penjajah itu.

Pada tahun 2022 saja, 24 persen (setara dengan $3 miliar atau sekitar Rp 46,5 triliun) ekspor militer Israel dikirim ke negara-negara Arab yang menjalin hubungan resmi dengan Israel. Angka ini merupakan peningkatan yang signifikan dari 16,5 persen pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, Bahrain dan UEA sendiri menyumbang 7,5% ($853 juta atau sekitar Rp13 triliun) dari ekspor senjata Israel.

Laporan tersebut menekankan peran penting negara-negara Arab sebagai kontributor utama kompleks industri militer Israel dan perekonomiannya.

Namun, kenyataan pahit di balik intervensi keuangan negara-negara Arab adalah terbunuhnya lebih dari 17.000 warga sipil Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari puluhan ribu lainnya selama pembantaian militer Israel terhadap warga Palestina di Gaza.***

Editor: M Hafni Ali

Sumber: watanserb


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x