Wabah Baru di Tiongkok Kembali Melanda, Ribuan Orang Terinfeksi Bakteri Usai Kebocoran Pabrik Vaksin

- 19 September 2020, 12:33 WIB
Kebocoran gas terjadi di pabrik pembuat vaksin di provinsi Lanzhou, Tiongkok.
Kebocoran gas terjadi di pabrik pembuat vaksin di provinsi Lanzhou, Tiongkok. /China News Service

PR BEKASI - Kabar buruk datang dari Negeri Panda, Tiongkok. Setelah wabah covid-19 yang menyebar pada Desember lalu dan telah membuat ratusan negara kewalahan, kini muncul kekhawatiran lain.

Ribuan orang di Tiongkok telah tertular penyakit menular lainnya akibat kebocoran gas dari salah satu pabrik pembuat vaksin hewan.

Pejabat kesehatan di Lanzhou mengatakan 3.245 orang dinyatakan positif Brucellosis, penyakit bakteri yang biasanya disebabkan oleh kontak langsung dengan hewan atau produk hewani yang terinfeksi.

Baca Juga: Viral Video Pelecehan Terhadap Ma'ruf Amin dan Bendera, Pelaku Ingin Cari Perhatian Merah Putih,

Brucellosis, yang juga dikenal demam Malta atau demam Mediterania, dapat menyebabkan  gejala-gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Tiongkok, beberapa gejala dapat bertahan untuk waktu yang lama, sementara gejala lainnya mungkin akan hilang dengan sendirinya.

Gejala lain yang dapat dirasakan antara lain, radang sendi dan pembengkakan pada organ tertentu.

Setelah pihak berwenang memeriksa hampir 22.000 penduduk di sekitar lokasi kebocoran pabrik tersebut, 1.401 orang dinyatakan positif Brucellosis.

Baca Juga: Mengerikan, Jari Tangan Tiga Remaja Terpaksa Diamputasi Usai Dituduh Mencuru

Para pejabat mengatakan tidak ada laporan atas kasus kematian atau penularan dari orang ke orang yang disebabkan penyakit tersebut. CDC juga mengatakan kasus itu sangat jarang terjadi.

Otoritas Tiongkok juga menemukan hal janggal pada Pabrik Biofarmasi Lanzhou Peternakan Tiongkok itu, pabrik itu telah menggunakan desinfektan kedaluwarsa dalam produksi vaksin Brucella pada Juli dan Agustus tahun lalu.

Bakteri yang tidak dibasmi pada pembuangan pabrik itu dapat menimbulkan gas yang tercemar dan membentuk aerosol yang mengandung kuman di lingkungan sekitar pabrik.

Pada Desember tahun lalu, gas pembuangan pabrik itu mencemari Institut Penelitian Hewan Lanzhou dan hampir 200 orang dinyatakan positif Brucella.

Baca Juga: Viral Video Pelecehan Terhadap Ma'ruf Amin dan Bendera, Pelaku Ingin Cari Perhatian Merah Putih,

Menurut kantor berita Xinhua, lebih dari 20 mahasiswa di Lanzhou yang pernah berkunjung ke institut tersebut, juga dinyatakan positif.

Otoritas Lanzhou mengatakan pabrik yang sempat meminta maaf pada awal tahun ini itu, telah dicabut izinnya atas produksi vaksin Brucellosis.

Pada Jumat, 18 September, komisi kesehatan Lanzhou mengatakan bahwa domba, sapi, dan babi paling sering terlibat dalam penyebaran bakteri tersebut.

Kepala kesehatan Lanzhou juga telah menunjuk 11 rumah sakit umum yang akan menyediakan pemeriksaan rutin dan tentunya gratis bagi pasien yang terinfeksi. Pembayaran ganti rugi pun akan dimulai bulan depan.

Baca Juga: Gelombang Kedua Hantui Inggris, Boris Johnson Bimbang Pilih Strategi yang Tepat

Kasus Brucellosis pertama kali ditemukan di Tiongkok sejak 1980-an dan kasusnya telah menurun drastis dari tahun ke tahun karena peningkatan kualitas dan jumlah vaksin serta pencegahan dan pengendalian penyakit yang lebih baik.

Sementara itu di wilayah lainnya, menurut NHS, penyakit ini sangat jarang terjadi di Inggris tetapi dalam beberapa dekade terakhir wabah ini terjadi di seluruh dunia.

Pada tahun 2008 juga sempat terjadi wabah di Bosnia yang menginfeksi sekitar 1.000 orang dan mengakibatkan domba dan ternak yang terinfeksi lainnya harus dimusnahkan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x