Ia juga merupakan wakil perdana menteri pertama yang juga menjabat sebagai menteri luar negeri pada saat itu. Ia juga menjabat sebagai menteri keuangan dari 1965 hingga 1967.
Pada 23 Juli lalu, Sabah yang telah memerintah negara Teluk itu sejak 2006, melakukan perjalanan ke AS untuk pengobatan.
Sebelum keberangkatannya, Al-Sabah memberi wewenang kepada saudara tirinya Putra Mahkota Syekh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah untuk menggunakan sebagian dari kekuasaan konstitusionalnya dalam memimpin negara.
Diperkirakan akibat kematiannya, saudara tirinya kemungkinan besar akan menggantikan posisinya sebagai Emir Kuwait.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: The New Arab