Beberapa akun mampu menarik ribuan pengikut sebelum diblokir. Satu cuitan misalnya, mengumpulkan lebih dari 10.000 yang dibagikan sebelum dihapus, hal tersebut diungkapkan NBC News.
Akun lain diduga menggunakan foto seorang veteran yang meninggal bulan lalu dengan menyamar sebagai pendukung Trump.
Jajak pendapat menunjukkan sekira 10 persen pemilih kulit hitam di Amerika Serikat mendukung Trump.
Akun-akun tersebut menimbulkan kecurigaan karena bahasa dan gambar avatar mereka identik.
Sementara, peraturan Twitter melarang penggunaan layanan, “Dengan cara yang bertujuan untuk memperkuat atau menyembunyikan informasi atau terlibat dalam perilaku yang memanipulasi atau mengganggu pengalaman orang di Twitter,” kata Juru Bicara Twitter.***
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: The Guardian