PR BEKASI - Petahana sekaligus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tampak berada di bawah tekanan selama debat terakhir untuk menghidupkan kembali kampanyenya yang lesu untuk melawan saingannya dari partai demokrat, Joe Biden.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Reuters pada Jumat, 23 Oktober 2020, Calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden berbicara selama debat Presiden ketiga dan terakhir dengan Presiden Donald Trump di Belmont University di Nashville, Tennessee, AS pada Kamis, 22 Oktober 2020 kemarin.
Sementar, hasil dari debat politik kandidat Presiden AS didapat enam kesimpulan, yakni sebagai berikut.
Baca Juga: Demi Biayai Kuliahnya, Mahasiswa asal Depok Jualan Ganja dengan Keuntungan Rp1 Juta
MALAM YANG LEBIH BERADAB
Setelah debat Trump-Biden pertama pada bulan September lalu, perdebatan berubah menjadi pertandingan teriakan yang kacau.
Moderator mengatakan bahwa mereka akan mematikan mikrofon masing-masing kandidat untuk memungkinkan yang lain berbicara tanpa gangguan selama dua menit di awal setiap segmen debat 15 menit.
Tombol mute tidak banyak berperan dan bahkan selama segmen debat bebas yang tersisa, para kandidat mempertahankan sikap yang lebih sipil daripada pada pertemuan terakhir mereka.
Diketahui, Donald Trump tampaknya menunjukkan perilaku terbaiknya di awal malam - bahkan kepada moderator Kristen Welker, anggota korps pers Gedung Putih yang sering dia cela.
Editor: M Bayu Pratama
Sumber: Reuters