Warga di Cimahi Beri Dukungan dan Bantuan Terhadap Tetangganya yang Positif Virus Corona

9 April 2020, 10:01 WIB
ILUSTRASI masker untuk mencegah virus corona SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.* /PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah maraknya diskriminasi oleh beberapa masyarakat terhadap pasien positif Virus Corona atau COVID-19 di berbagai daerah, justru warga di sebuah Kompleks Perumahan Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi justru memperlakukan pasien tersebut dengan sangat baik.

Adanya perlakuan diskriminasi tersebut lantaran membuat beberapa masyarakat khawatir akan tertular virus yang saat ini menjadi pandemi dan merenggut nyawa ribuan jiwa di dunia.

Adalah M, warga Cimahi yang menjadi pasien yang dinyatakan positif COVID-19 yang kini tengah menjalankan isolasi mandiri di rumahnya.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Tips ala Petugas NASA untuk Bertahan selama Karantina

Diketahui saat ini, M tinggal bersama istri dan kedua anaknya.

Di tengah banyaknya kasus diskriminasi, M dan keluarga banjir dukungan dari warga sekitar.

Bukan hanya itu, tetangganya pun menjamin kebutuhan pokok bagi keluarga M selama masa isolasi.

Baca Juga: Ikut Galang Dana, Najwa Shihab Unggah Konser Terakhir Glenn Fredly

Dengan nada sendu, M mengucapkan banyak terimakasih kepada warga yang masih mau memberi dukungan baik moril maupun materil.

Berkat tetangganya pula lah, M serta keluarganya lebih termotivasi sembuh dari COVID-19.

"Jujur, saya kagum dan sangat terharu dengan perlakuan mereka untuk keluarga saya. Kami sangat senang karena warga sekitar sangat baik dan tidak mengucilkan orang seperti kami," ucap M di rumahnya Rabu, 8 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, 5 Permainan yang Dapat Dimainkan Bersama Keluarga

Diketahui, M bersama keluarga sudah 8 hari menjalani isolasi mandiri di rumah.

Meski tidak memiliki gejala, M dinyatakan positif virus corona sementara istrinya dan kedua anaknya dinyatakan negatif COVID-19 dengan status orang dalam pengawasan (ODP).

Dengan mengenakan masker, suami istri itu juga masih bisa menemui tetangganya walaupun hanya sampai teras rumah untuk menerima bantuan makanan atau saling sapa dengan tetangga yang melintas.

Baca Juga: Hasil SNMPTN Resmi Diumumkan, Berikut 10 Provinsi dengan Jumlah Siswa Terbanyak yang Lolos

"Kegiatan di rumah masih seperti biasa, istri suka memasak di dapur. Saya sendiri kadang berolahraga dengan anak-anak di halaman rumah untuk membunuh rasa bosan," kata M.

Ketua Forum Komplek Perumahan tersebut, Yuli Setio Indartono menjelaskan, solidaritas warga tidak serta-merta terbentuk.

Tidak menafikan awal mendengar kabar tetangganya dinyatakan positif, warga sekitar panik, bahkan ada yang sampai mengungsi.

Baca Juga: 96.496 Siswa Dinyatakan Lolos SNMPTN, LTMPT: Jika Tak Lakukan Verfikasi Siswa Bisa Gagal

"Awalnya warga memang cemas, karena belum ada kejelasan informasi," ujarnya.

Secara perlahan lanjut dia, warga yang mulai mengedukasi dirinya mulai faham untuk menjaga jarak tanpa mendiskriminasi.

Selain itu juga tetangganya memberi dukungan kepada M untuk bisa pulih dari COVID-19.

Baca Juga: Pemerintahnya Minta Berdiam Diri di Rumah, Mainan Seks Laris Diburu Warga Denmark

Kepada keluarga M, warga sekitar meminta agar tidak berkecil hati. Dengan demikian, dukungan dari warga lainnya pun membanjiri kediaman M.

Usai mendapat anjuran dari dokter, M dan keluarga diminta jangan dulu ke luar rumah. Sementara kebutuhan bakal dipenuhi oleh warga kompleksnya.

"Baru setelah itu, warga pun mulai menerima dan mengerti kondisi yang dialami keluarga itu. Sedikit demi sedikit, warga sukarela membantu, dari mulai penyemprotan disinfektan hingga menyediakan kebutuhan pokok untuk keluarga tersebut," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler