Geluti Bisnis Pertanian, Pesantren di Bandung Kebanjiran Pesanan

9 April 2020, 14:47 WIB
CEO Pesantren Al-Ittifaq, Setia Irawan sedang menunjukkan green house yang dimiliki pesantrennya.* /PUJI FAUZIAH/PR

PIKIRAN RAKYAT - Penyebaran virus corona di dunia, termasuk di Indonesia berdampak ke sejumlah sektor usaha di tanah air, seperti sektor pariwisata dan perdagangan.

Namun, tidak dengan sektor pertanian. Justru, di tengah pandemi COVID-19 ini, sektor pertanian mendapatkan berkahnya.

Kegiatan produksi pertanian di masa pandemi COVID-19 ini harus tetap berjalan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Salah satunya dilakukan oleh Pesantren Al-Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Salah satu pesatren yang sejak 27 tahun lalu menggeluti sektor agrobisnis.

Baca Juga: Amnesty Internasional: Pemerintah Harus Lindungi Keselamatan dan Kesejahteraan Pekerja 

Di tengah pandemi Covid-19 ini, pesantren al Ittifaq justru kebanjiran permintaan sayuran dan buah-buahan dari supermarket hingga masyarakat.

CEO Pondok Pesantren Al-Ittifaq, Setia Irawan mengatakan, dampak pandemi Covid-19 ini, justru memberikan keuntungan pada sektor agrikultur dari sisi penjualan.

"Jadi ada peningkatan permintaan dari supermarket dari empat hingga lima kali lipat," kata Irawan saat dikunjungi oleh Pikiranrakyat-bekasi.com di kediamannya pada Rabu, 8 Maret 2020.

Namun, ia mengatakan, meski begitu, kegiatan pendidikan di pesantren tersebut sudah dihentikan.

Baca Juga: Mengenang Glenn Fredly, Sosok Salah Satu Musisi yang Gemar Berinvestasi 

"Kami sudah memulangkan santri, jadi dari 1.500 santri, hanya tersisa 60 orang," ucapnya.

Selain itu, peraturan dari pemerintah pusat untuk melakukan phsycal distancing juga sudah dilakukan sehingga kegiatan pengajian ditiadakan.

Lebih lanjut, Irawan mengatakan, sejak adanya imbauan untuk bekerja dari rumah (WFH), Pesantren Al-Ittifaq melihat ada peluang bisnis baru yang bisa dilakukan yaitu dengan menggunakan strategi pemasaran melalui jaringan online.

"Sejak ada fenomena work from home dan stay at home ini menjadi ceruk bisnis baru bagi Kopontren Al-Ittifaq," katanya.

Baca Juga: Renjana, Pesan Aura Kasih untuk Lepas Kepergian Glenn Fredly 

"Di mana, dari 27 Maret atau dua minggu lalu, kita mulai melakukan ekspansi di bidang model bisnis penjualannya Al-Ittifaq," paparnya.

Ia menjelaskan, sejak permintaan dari masyarakat tinggi, pihaknya memanfaatkan google form untun mendistribusikan penjualan sayuran langsung kepada masyarakat.

Kegiatan tersebut menurutnya di luar ekspektasi karena permintaan masyarakat melalui google form tersebut besar.

"Jadi hampir ada 40 konsumen yang melakukan transaksi langsung ke Kopontren Al-Ittifaq," ucapnya.

Selain itu, Irawan juga mengatakan, harga yang dicantumkan di google form juga sama dengan di supermarket pada umumnya.

Baca Juga: Saat Lockdown, Seorang Pria Berhasil Tempuh 263 Km dengan Berlari 

"Jadi konsumen tetap mendapatkan kualitas sayuran yang berkualitas dan memiliki kesegaran yang tinggi tentunya dengan harga yang pantas," katanya.

Ia juga menegaskan bahwa sektor pertanian harusnya menjadi penting di tengah pandemi virus corona ini.

KUR Dihentikan

SAYUR dan Buah yang diproduksi oleh Pesantren Al-Ittifaq, Ciwidey, Kabupaten Bandung.* PUJI FAUZIAH/PR

Ia juga menyesali terkait program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digalakkan oleh pemerintah pusat terhenti dengan alasan adanya wabah ini.

Karena menurutnya, yang sangat bisa bertahan di saat kondisi seperti sekarang ini adalah sektor pertanian.

Baca Juga: Babak Baru, Tidak ada Kematian di Tiongkok dalam 24 Jam Terakhir 

"Agak menggelikan memang ketika gara-gara fenomena Covid-19 ini, program pemerintah melaui Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhenti untuk sektor pertanian," tuturnya.

Menurut Irawan, seharusnya ini adalah saat yang tepat untuk pemerintah memberikan dukungan pemberian modal kepada petani.

"Supaya ketersediaan pangan di masa akan datang itu akan terjaga. Saya tidak bisa membayangkan apabila pangan ini tidak tersedia dan tidak disediakan oleh petani," paparnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler