6 Tantangan Perikanan di Indramayu, dari Terhentinya Ekspor hingga Sepinya Pembeli

11 Maret 2022, 09:29 WIB
Ilustrasi tantangan perikanan di Indramayu di tengah pandemi Covid-19. /Pixabay/Quangpraha

PR BEKASI – Darwinah, S.Pd. eks Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Indramayu buka suara soal perikanan di daerahnya.

Menurut Darwinah, ada segudang tantangan yang harus dihadapi sektor perikanan di Indramayu tersebut.

Hal itu disampaikan Darwinah, yang merupakan nominasi Kick Andy Heroes 2020, dalam seminar nasional akhir-akhir ini.

Tak hanya tantangan, potensinya pun turut disampaikan Darwinah dalam seminar yang digelar pada 10 Maret 2022 tersebut.

Baca Juga: Dituding Sponsori Lab Virus Corona Kelelawar di Ukraina, AS: China dan Rusia Promosikan Teori Konspirasi

Seminar tersebut digelar Forum Indramayu Studi dan Ikatan Keluarga dan Mahasiswa Indramayu Bogor (Ikada Bogor).

Sebelumnya Darwinah menyampaikan tentang kondisi terkini perikanan di Indramayu, salah satunya memiliki 14 tempat pelelangan ikan (TPI).

Selain itu, produksi perikanan tangkapnya mencapai 31 ribu ton pada tahun 2020 lalu, data menunjukkan ada Rp10 miliar pendapatan asli daerah (PAD).

Di tengah pandemi Covid-19, ada peluang dalam sektor tersebut yang bisa dipelajari menurut eks pekerja migran Indonesia (PMI) tersebut.

Baca Juga: Klaim Ada Laboratorium Virus Corona Kelelawar di Ukraina, China dan Rusia Cecar AS

Di antaranya adalah mengolah makan berbahan baku dari gading, tulang, kulit, maupun sirip ikan tersebut.

Ikan goreng siap saji, stik daging ikan, serundeng ikan, abon daging ikan, hingga abon tulang ikan menjadi produk olahannya.

Ada pula olahan lain yang bisa dibuat seperti kerupuk kulit ikan, kerupuk sirip ikan, otak-otak ikan, dan banyak lagi.

Saat pandemi tersebut, ada 6 tantangan yang mesti dihadapi, Darwinah menyebut salah satunya adalah terhentinya ekspor.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Pria Berjantung Babi Meninggal hingga Ancaman Kudeta Putin

6 tantangan perikanan di Indramayu di tengah pandemi Covid-19

Berikut selengkapnya sebagaimana dirangkum Pikiran-rakyat.Bekasi.com:

1.    Terhentinya ekspor perikanan
2.    Suplai berlebih dari ikan hasil tangkapan nelayan dan pembudidaya ikan
3.    Dirumahkannya pekerja unit pengelolaan ikan
4.    Menurunnya pendapatan pedagang ikan hingga 50 persen
5.    Anjloknya harga ikan hingga 40 persen
6.    Sepinya pembeli di tengah melimpahnya ikan.

Selain oleh Darwinah, seminar tersebut juga turut dihadiri Ono Surono, S,T (Anggota Komisi IV DPR RI), Dr. Kusdiantoro, S.Pi.,M.Sc (Sekretaris BRSDMKP KKP RI), dan Prof. Dr. Eng. Uju.,S.Pi.,M.Si (Guru  Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB).***

Editor: Akhmad Jauhari

Tags

Terkini

Terpopuler