Jadi Kawasan Solar Panel Terluas ke-4 di Dunia, Pabrik di Bekasi Buat Bangga Airlangga Hartarto

2 Oktober 2020, 06:45 WIB
Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, dan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat meresmikan solar panel di Pabrik Coca Cola Amatil. /Humas Jabar

PR BEKASI - Pabrik Coca Cola Amatil di Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi berhasil membuat terobosan baru di bidang energi.

Pasalnya, pabrik tersebut berhasil membuat solar panel berkapasitas 7.13 megawatt (MW) di atap bangunan seluas 72.000 meter kubik dengan nilai investasi Rp87 miliar ini.

Solar panel tersebut diklaim sebagai solar panel terbesar di Asia Tenggara, kedua di Asia Pasifik, dan keempat di dunia.

Didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akhirnya meresmikan atap solar panel di Pabrik Coca Cola Amatil pada Rabu, 30 September 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Masyarakat Satu Kota Meninggal Massal di Tiongkok karena Azab 

Instalasi solar panel di Pabrik Coca Cola Amatil di Bekasi ini pun sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mengurangi emisi karbon dan mendorong pemakaian energi baru terbarukan (EBT).

Wagub Jabar yang akrab disapa Kang Uu itu mengatakan, solar panel ini dapat menjawab tantangan kebutuhan sumber energi di Jabar yang lebih tinggi dari daerah lain.

"Di Jawa Barat, 50 persen energi yang ada dipakai oleh industri, 50 persennya lagi digunakan oleh 50 juta warga Jabar di 27 kabupaten/kota. Ini sudah dipastikan merupakan kebutuhan energi yang sangat luar biasa," kata Kang Uu, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Humas Jabar.

Selain itu, keberadaan solar panel tersebut juga untuk menghadapi semakin banyaknya investasi yang masuk ke Jabar.

Baca Juga: Tanggapi Pengunggah Foto Kolase Ma'ruf Amin dengan Kakek Sugiono, Wamenag: Tidak Ada Akhlak 

"Ditambah juga investasi di Jabar semakin banyak. Dengan semakin banyak investasi di Jabar, berarti semakin besar pula kebutuhan energi," ujar Kang Uu.

Kang Uu berharap, instalasi solar panel oleh Coca Cola Amatil Indonesia ini bisa menjadi contoh bagi industri-industri lainnya di seluruh Jabar untuk menghemat energi dan juga mengurangi polusi udara.

Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik terobosan EBT ini.

Dia mengatakan, solar panel milik Coca Cola Amatil Indonesia ini mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton atau setara dengan 7.000 kendaraan selama satu tahun.

"Apa yang dilakukan di sini bisa mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton, ini adalah sesuatu yang luar biasa," kata Airlangga.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Masyarakat Satu Kota Meninggal Massal di Tiongkok karena Azab 

Airlangga Hartanto juga menjelaskan, solar panel sejalan dengan misi pemerintah dalam mendorong peningkatan EBT sebesar 23 persen di 2025.

Untuk itu, dirinya berharap agar Coca-Cola Amatil terus mengembangkan inovasi serupa di lokasi pabrik lainnya di Indonesia.

"Saya berharap bahwa ini (solar panel) dilanjutkan, karena masih banyak pabrik Coca Cola yang lain di berbagai wilayah, sehingga tentu kalau bisa dilakukan saya yakin tidak nomor dua di Asia Pasifik, tapi nomor satu," kata Airlangga Hartanto.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Humas Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler