PR BEKASI - Abuya Ahmad Muhtadi bin Dimyati al-Bantani, mengupas tentang sejarah dan mengungkap kejahatan yang menimpa kitab 'Kifayatul Mustafid'.
Para santri Gus Dur yang dipimpin KH. Wahid Maryanto, biasa disapa Pak Acun, bertamu ke kediaman Abuya Muhtadi Pandeglang Banten.
Abuya Muhtadi menjelaskan, telah mendapat wasiat dari almarhum ayahnya, Abuya Muhammad Dimyati bin Muhammad Amin al-Bantani atau dikenal dengan Abuya Dimyathi atau Mbah Dim, untuk tidak asal ngarang.
Baca Juga: Dorong Kebangkitan Ekonomi, KPC PEN Bagikan 4 Tips Strategi Pengembangan UMKM dengan Digitalisasi
"Saya mendapatkan wasiat dari almarhum ayah saya, untuk tidak asal ngarang, semua sanad kitab itu diperoleh langsung dari penyusun kitab Syekh Mahfudz Termas," kata Abuya Muhtadi, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Syaroni As-Samfuriy, Rabu, 2 Desember 2020.
Dalam video berdurasi 19 menit 42 detik yang diunggah pada 21 September 2017 itu, ia menjelaskan tentang perubahan dalam kitab tersebut.
"Tidaklah yang ada dalam kitab-kitab dan lembaran-lembaran itu terkecuali sudah mengalami penambahan dan pengurangan yang batil (tidak benar)," ucap Abuya Muhtadi.
Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Wilayah Kota Bekasi Hari Ini
Tak lama kemudian, setelah membuka lembar perlembar kitab, Abuya Muhtadi berfatwa. Ia menegaskan, ormas Islam yang datang dari luar negeri tidak boleh masuk Indonesia.