Pemprov Jabar Siapkan 15.000 Rapid Test Antigen Bagi yang Hendak Berwisata di Tengah Pandemi Covid-19

- 10 Mei 2021, 15:37 WIB
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar, Dedi Taufik menyampaikan bahwa Pemprov Jabar siapkan 15.000 alat rapid test antigen bagi masyarakat yang hendak berwisata di tengah pandemi Covid-19 saat libur Lebaran.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar, Dedi Taufik menyampaikan bahwa Pemprov Jabar siapkan 15.000 alat rapid test antigen bagi masyarakat yang hendak berwisata di tengah pandemi Covid-19 saat libur Lebaran. /ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar


PR BEKASI - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) memastikan akan ada pengawasan dan pengendalian terhadap destinasi wisata selama libur Lebaran di tengah pandemi Covid-19.

Sehingga, Premprov Jabar menyiapkan 15.000 rapid tes antigen untuk digunakan di sejumlah objek wisata di wilayah Jabar.

Hal itu disampaikan kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jabar, Dedi Taufik di Bandung pada Senin, 5 April 2021.

Baca Juga: Bupati Garut Imbau Larangan Takbir Keliling, Pelaksanaan Salat Idul Fitri Menunggu Instruksi Pemprov Jabar

"Destinasi wisata diperkirakan akan dikunjungi masyarakat seiring kebijakan pelarangan mudik. Apabila ada pergerakan menuju objek wisata, kita lakukan antisipasi. Ada 15 ribu antigen yang akan kita sebar ke tempat-tempat wisata,"ujar Dedi dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Antara.

Dedi mengatakan, pihaknya akan melakukan rapid test antigen secara acak di destinasi wisata yang berpotensi mendatangkan banyak wisatawan.

Tes antigen yang dilakukan pada 8-9 Mei 2021 dan 15-16 Mei 2021 tersebut bertujuan untuk mencegah penularan dan mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur Lebaran.

Baca Juga: Jajal si Gesits, Ridwan Kamil Rencanakan Pemprov Jabar Gunakan Motor Listrik untuk Dinas

Terutama di destinasi wisata yang diprediksi menjadi tujuan utama masyarakat. Sesuai arahan Kapolri, destinasi wisata yang berada di daerah berstatus zona merah atau risiko tinggi akan ditutup.

Di samping itu, antisipasi perlu disiapkan manakala ada pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata setelah masa pelarangan mudik berakhir.

Halaman:

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x