Gedung Layanan Haji Terpadu dan Umrah Terpadu Tasikmalaya Direncanakan Rampung Desember Tahun Ini

- 1 September 2020, 09:26 WIB
Gedung PLHUT yang rencana akan rampung pada Desember tahun ini. /Kemenag
Gedung PLHUT yang rencana akan rampung pada Desember tahun ini. /Kemenag /

 

PR BEKASI - Umat muslim di Kabupaten Tasikmalaya tak lama lagi dapat merasakan pelayanan haji dan umrah yang semakin baik.

Pasalnya, Kementerian Agama (Kemenag) saat ini tengah membangun Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) di Tasikmalaya.

Dilansir Pikiranrakyat-Bekasi.com dari situs resmi Kementerian Agama RI, pembangunan gedung PLHUT ini ditargetkan akan selesai pada Desember 2020.

Baca Juga: Tengah Tidur di Dalam Tenda, Pria Ini Tewas Usai Diserang Beruang Kutub Saat Berkemah

"Ini kita targetkan selesai pada 25 Desember 2020, Pak Wamen. Nanti pelayanan haji akan dipindahkan ke sini," tutur Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat saat mendampingi Wamenag Zainut Tauhid meninjau proses pembangunan PLHUT.

PLHUT yang berlokasi pada bagian belakang komplek Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya ini merupakan salah satu PLHUT yang dibangun dengan pembiayaan SBSN tahun anggaran 2020.

Untuk wilayah Jawa Barat sendiri, terdapat tiga PLHUT yang dibangun atas biaya SBSN di tahun 2020 ini, yaitu: PLHUT Kabupaten Karawang, PLHUT Kabupaten Subang, dan PLHUT Kabupaten Tasikmalaya.

Baca Juga: Tri Adhianto Tinjau Aksi Donor Darah yang Digelar IARMI dan PMI Kota Bekasi

Wamenag Zainut Tauhid menyampaikan, pembangunan PLHUT merupakan salah satu ikhtiar pemerintah dalam rangka perbaikan layanan haji dan umrah.

"Ini merupakan salah satu inovasi perbaikan layanan haji tahun 2020. Hingga saat ini sudah adalah 16 PLHUT yang diresmikan. Terakhir kemarin PLHUT di Subang," ujarnya.

Wamenag berharap dengan adanya PLHUT dapat lebih mempermudah pelayanan haji dan umrah bagi masyarakat, khususnya warga sekitar Tasikmalaya.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Jungkook, BTS Raih Hadiah Peringkat Pertama dalam Billboard Hot 100

"Kemenag menargetkan akan menyelesaikan 56 PLHUT di tahun 2020 ini. InsyaAllah PLHUT di Tasikmalaya ini merupakan salah satu yang dapat selesai tanpa terkendala apapun," tutur Wamenag.

Tentu semua ini berkaitan dengan kelancaran pelaksanaan haji pada tahun depan 2021, terlebih jika pandemi COVID-19 ini masih bertahan hingga tahun depan.

Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menuturkan, pihaknya menyiapkan empat skenario penyelenggaraan haji 2021. Pertama, haji tahun depan dilakukan dengan jumlah kuota normal.

Baca Juga: Dituding Spionase, Jurnalis Australia Keturunan Tionghoa Ditahan Otoritas Tiongkok

Sebagaimana diketahui, kuota normal haji Indonesia adalah 221 ribu orang. Kuota itu lantas dibagi untuk jamaah haji reguler 203.320 dan 17.680 kuota haji khusus.

"Skenario kedua," ada kuota tambahan, katanya. Kemenag tetap meminta tambahan kuota haji. Namun, Fachrul mengingatkan bahwa ketentuan soal kuota itu ditetapkan oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Lalu, skenario ketiga, kuota haji tahun depan dikurangi. Itu mempertimbangkan apabila wabah Covid-19 terjadi secara berkepanjangan. Dengan demikian, tidak tertutup kemungkinan protokol kesehatan diberlakukan dalam jangka panjang. Termasuk pada musim haji tahun depan.

Baca Juga: Kembali Terapkan Aturan Lockdown, Kasus Covid-19 di Amerika Alami Penurunan Tajam

Dengan adanya protokol kesehatan yang diberlakukan dalam jangka panjang, otomatis ada peluang kuota haji dikurangi, bahkan hingga 50 persen. Tujuannya, mencegah adanya penularan COVID-19 di tengah kerumunan jamaah haji.

Selama ini titik kerumunan jamaah haji paling besar adalah saat berada di tenda di Mina, wukuf di Arafah, dan ketika jamaah menjalani tawaf. Termasuk kamar hotel bisa diisi sampai enam orang.

Skenario yang keempat adalah penyelenggaraan haji tahun depan kembali dibatalkan akibat wabah COVID-19 yang masih tinggi. "Kita berdoa supaya tidak terjadi pembatalan," kata Fachrul.

Baca Juga: Lontarkan Kritik Luar dan Dalam Manajemen, Arturo Vidal: Barcelona harus Banyak Berubah

Dia mengatakan, dengan jarak waktu sekitar satu tahun, kecil kemungkinan haji 2021 dibatalkan lagi. Terlebih jika nanti ditemukan vaksin yang ampuh untuk mencegah penyakit korona.

Kita bisa mengambil contoh, ketika ditemukan vaksin meningitis yang kini menjadi kewajiban bagi jamaah yang berkunjung ke Arab Saudi untuk umroh maupun haji.

"Mudah-mudahan tahun depan tidak ada Covid-19 lagi," katanya.***

Editor: Puji Fauziah

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x