Baca Juga: Tanggapi Pengunggah Foto Kolase Ma'ruf Amin dengan Kakek Sugiono, Wamenag: Tidak Ada Akhlak
"Ditambah juga investasi di Jabar semakin banyak. Dengan semakin banyak investasi di Jabar, berarti semakin besar pula kebutuhan energi," ujar Kang Uu.
Kang Uu berharap, instalasi solar panel oleh Coca Cola Amatil Indonesia ini bisa menjadi contoh bagi industri-industri lainnya di seluruh Jabar untuk menghemat energi dan juga mengurangi polusi udara.
Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyambut baik terobosan EBT ini.
Dia mengatakan, solar panel milik Coca Cola Amatil Indonesia ini mendukung target pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton atau setara dengan 7.000 kendaraan selama satu tahun.
"Apa yang dilakukan di sini bisa mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 314 juta ton, ini adalah sesuatu yang luar biasa," kata Airlangga.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Foto Masyarakat Satu Kota Meninggal Massal di Tiongkok karena Azab
Airlangga Hartanto juga menjelaskan, solar panel sejalan dengan misi pemerintah dalam mendorong peningkatan EBT sebesar 23 persen di 2025.
Untuk itu, dirinya berharap agar Coca-Cola Amatil terus mengembangkan inovasi serupa di lokasi pabrik lainnya di Indonesia.
"Saya berharap bahwa ini (solar panel) dilanjutkan, karena masih banyak pabrik Coca Cola yang lain di berbagai wilayah, sehingga tentu kalau bisa dilakukan saya yakin tidak nomor dua di Asia Pasifik, tapi nomor satu," kata Airlangga Hartanto.***